Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian ESDM mengungkap Dalang nilai Produk Ekspor batu bara yang anjlok Sampai saat ini 21 persen pada periode Januari-Juli 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sesuai ketentuan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai Produk Ekspor batu bara merosot sebesar 21,74 persen dari US$17,66 miliar menjadi hanya US$13,82 miliar.
Hal ini sejalan dengan volume Produk Ekspor batu bara yang Bahkan turun 6,96 persen dari 230,76 juta ton menjadi hanya 214,71 juta ton. Begitu Bahkan dengan nilainya anjlok
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Tri Winarno mengatakan penurunan nilai maupun volume Produk Ekspor ini disebabkan oleh peningkatan produksi negara pembeli utama batu bara Indonesia.
“Terkait dengan anjloknya, itu China dan India memang kapasitas produksinya naik. Nah, sedangkan kita Produk Ekspor utamanya ke kedua negara itu. Nah, jadi wajar-wajar saja sebetulnya,” ujarnya ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat RI, Rabu (3/9).
Ditambah lagi dengan, harga batu bara memang berfluktuasi dan Pada Pada saat ini lagi turun dibandingkan tahun lalu. Hal yang wajar terjadi untuk harga Barang Dagangan.
“Sebetulnya ini siklusnya ya, naik turun gitu, harga naik turun. Seperti itulah kira-kira,” imbuhnya.
Menurut Tri, pemerintah tidak diam dengan kondisi ini. Negara pengganti tujuan Produk Ekspor pun mulai dicari demi menjaga kinerja Produk Ekspor batu bara tetap terjaga positif.
“Kita menjajaki. Kalau untuk terutama kalau batu bara itu kan yang paling menyerap banyak kan Asia. Kalau Eropa, Amerika itu Sudah menurun lah. Nah, untuk Asia itu utamanya untuk ASEAN coba dijajaki,” jelasnya.
Asosiasi pertambangan pun Sudah diajak koordinasi Supaya bisa mencari negara yang berpotensi besar bisa membeli produksi batu bara dalam negeri.
“Kita Sudah ngomong Bahkan dengan APBI, coba dijajaki misalnya Vietnam, Malaysia, Thailand, terus kemudian Filipina. Itu coba dijajaki karena beberapa memang diambil. Kalau misalnya diambil dari Rusia kan Ia kejauhan Bahkan transportasi. Nah, itu dijajaki seperti apa,” pungkasnya.
(ldy/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
