Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Tanah bisa menjadi alternatif Penanaman Modal menarik yang bisa dilirik generasi muda.
Selain berpotensi Menyediakan capital gain besar, tanah Bahkan tidak memerlukan biaya perawatan seperti properti siap huni.
Justru, keputusan ini tetap butuh strategi Supaya bisa tidak salah langkah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tips Penanaman Modal tanah dari para perencana keuangan yang Kemungkinan panduan Gen-Z sebelum terjun ke pasar properti:
1. Tentukan Tujuan Membeli Tanah
Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia Dandy menegaskan bahwa fondasi utama sebelum membeli tanah Merupakan memahami tujuannya.
“Apakah untuk dijual lagi mengejar capital gain, dijadikan lahan Usaha, atau untuk tempat tinggal. Ini berpengaruh pada jangka waktunya nanti,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
2. Atur Anggaran secara Sehat dan Realistis
Dandy menyarankan alokasi dana yang disiplin Supaya bisa tidak memaksakan kondisi keuangan. Besarannya tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan Supaya bisa tidak mengganggu dana darurat.
“Biasanya dari budgeting Setiap Waktu sisihkan 10 persen-20 persen untuk ditabung atau Penanaman Modal untuk DP tanah. Lalu cicilannya jangan sampai lebih besar dari 30 persen income bulanan,” jelasnya.
Ia Bahkan menambahkan pentingnya Bahkan mempersiapkan dana darurat untuk antisipasi kondisi saat pendapatan terganggu.
3. Pilih Tempat dengan Prospek Fluktuasi Harga
Dandy menyarankan untuk memiliki Tempat yang potensi pertumbuhan kawasan menjanjikan. Misalnya, Berencana dibangun fasilitas transportasi umum.
“Cari tempat yang punya prospek kedepannya, misalnya tanah nya dekat dengan jalur transportasi umum, dalam beberapa tahun ke depan Berencana dekat dengan stasiun MRT yang Berencana dibangun, biasa nya harga Berencana naik dalam beberapa tahun ke depan,” jelas Dandy.
4. Pilih Pengembang Berkualitas
Menurut Dandy, Seandainya membeli tanah melalui developer, maka Dianjurkan dipastikan rekam jejaknya yang Sungguh-sungguh Berkualitas.
“Kalau tanah yang ada developer pastikan track record developer bagus dan tanggung jawab, ini Berencana menambah nilai jual,” katanya.
5. Simulasikan Kondisi Keuangan Sebelum Membeli
Perencana Keuangan OneShildt Consulting Budi Rahardjo mengingatkan bahwa pembelian tanah, apalagi untuk tempat tinggal tidak boleh membuat keuangan menjadi timpang.
“Jangan sampai memaksakan diri membeli rumah, Justru mengorbankan keuangan. Simulasikan kondisi keuangan sebelum dan sesudah membeli, terutama Bila Berencana menambah cicilan tetap,” jelasnya.
Ditambah lagi, Budi Bahkan meminta kandidat pembeli mencari informasi sebanyak-banyaknya dan menentukan kriteria rumah tinggal untuk mendapatkan hasil optimal.
“Simulasikan kondisi keuangan sebelum dan setelah membeli properti terutama Seandainya setelah pembelian menciptakan pengeluaran tetap seperti cicilan,” kata Budi.
6. Sangat dianjurkan Cek Legalitas dan Rencana Tata Kota
Budi mengatakan, Seandainya rencana pembelian tanah sebagai Penanaman Modal, maka sangat penting untuk memperhatikan peluang pertumbuhan area sekitar di masa yang Berencana datang. Ditambah lagi Bahkan Dianjurkan melihat legalitasnya.
“Periksa legalitas tanah, pastikan tanah memiliki sertifikat yang jelas dan tidak Di waktu ini sedang dalam sengketa,” tegasnya.
7. Jaga Likuiditas
Menurut Budi, Penanaman Modal tanah membutuhkan horison jangka panjang dan modal besar, sehingga tidak boleh menggerus keuangan harian.
“Justru angka 10 persen-20 persen rutin dari pendapatan bulanan dapat menjadi angka yang lumrah Bila kita tertarik berinvestasi tanah. Modal membeli tanah tidak Sangat dianjurkan full dari dana sendiri, Justru Bahkan dapat dengan mengambil pinjaman melalui bank. Pastikan bahwa tanah dapat digunakan untuk tujuan yang diinginkan,” pungkas Budi.
(sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
