Bisnis  

Danantara Ungkap BUMN ‘Beranak-pinak’ Sampai saat ini Tembus Tujuh Turunan


Sleman, CNN Indonesia

Badan Pengelola Penanaman Modal Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengungkap banyak perusahaan BUMN Pernah ‘beranak-pinak’ Sampai saat ini melahirkan tujuh lapis anak usaha atau subsidiary.

Danantara Sekarang berupaya untuk menata dan membatasi jumlah lapisan anak perusahaan pelat merah demi Memanfaatkan akuntabilitas dan efisiensi.

“Ada tujuh layer (lapis). Saya setelah bekerja di Danantara baru paham sebutan layer itu. Dulunya, saya cuma paham kalau dari cucu-cicit (perusahaan),” kata Managing Director Holding Operasional Danantara, Agus Dwi Handaya di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Sleman, DIY, Selasa (11/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengatakan, Hari Ini ini total ada 1.045 BUMN, di mana 50 di antaranya memiliki 338 anak usaha. Dari 338 anak usaha ini muncul 585 cucu, serta 193 cicit perusahaan. Lalu, ada piut perusahaan 36, canggah 3, wareng 2 dan di level udhek-udhek ada 2 perusahaan.



“Tentunya dengan layering yang begitu banyak, mengakibatkan pengelolaan operasional yang tidak efisien dan tidak kompetitif. Terjadi tumpang tindih dan Kejuaraan sesama BUMN, bahkan sesama BUMN dalam satu induk,” kata Agus.

Danantara Bahkan melihat banyaknya kasus mismanajemen dari situasi ini. Semisal, Penanaman Modal pabrik senilai puluhan triliun yang tidak dilakukan dengan hati-hati dan cermat, mengakibatkan ketidakefisienan dalam proses produksi.

“Project management yang lemah mengakibatkan cost overrun atau project yang delay. Portofolio Usaha yang beragam di luar daripada core-nya sehingga tidak mampu bersaing secara kompetitif,” katanya.

Lalu, pricing Bantuan Pemerintah yang strukturnya membuat insentif Berbeda dengan berakibat pada inefisiensi, terutama di BUMN sektor pupuk.

“Mismatch financing. Banyak sekali project-project Penanaman Modal jangka panjang, tapi pembiayaannya berasal dari jangka pendek. Proses restrukturisasi dilakukan secara parsial, tidak menuntaskan,” kata Agus.

Oleh karenanya, pemerintah melalui Danantara Sekarang merasa Sangat dianjurkan untuk melakukan restrukturisasi alias perampingan jumlah BUMN yang mencapai ribuan tadi, menjadi hanya sekitar dua ratusan saja.

Upaya ini termasuk dalam salah satu pilar transformasi BUMN, Didefinisikan sebagai transformasi Usaha. Ditambah langkah-langkah konsolidasi, redefinisi, Serta membangun operasional excellence.

“Dari yang seribu (BUMN) tadi, yang tujuh layer tadi, itu Berniat di-streamline menjadi Kemungkinan sekitar 200 BUMN,” pungkasnya.

(kum/pta)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version