Jakarta, CNN Indonesia —
Manampuang (menampung) menjadi sebuah Kebiasaan Unggul dalam prosesi membagikan daging kurban tanpa kupon saat Idul Adha yang tetap dipertahankan di daerah Gadut, Kabupaten Agam, Sumbar (Sumbar).
Ratusan warga di Jorong Aro Kandikia tampak berbaris di pinggir jalan untuk mengikuti Kebiasaan Manampuang, Sabtu (7/6).
Kebiasaan turun-temurun ini menjadi satu-satunya di Agam yang membagikan daging secara langsung dan merata kepada semua peserta, tua maupun muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pernah terjadi ada sejak zaman nenek moyang. Kami waktu kecil dulu Bahkan ikut Kebiasaan Manampuang, sampai Hari Ini masih dilestarikan,” ujar warga setempat Arnita (56) mengutip Antara.
Dalam Manampuang, warga membawa beragam wadah seperti keranjang, ember, atau kantong plastik untuk menampung potongan daging.
Prosesi berlangsung di sepanjang jalan sejauh 100 meter dari Surau Baru Aro Kandikia.
“Tahun ini, sebanyak 5 ekor sapi disembelih, meningkat dari 3 ekor pada 2024,” kata Ketua Panitia Kurban A. Datuk Gadang (71).
Ia menjelaskan bahwa Kebiasaan ini sengaja dipertahankan untuk memastikan seluruh warga, termasuk yang tidak kebagian kupon di tempat lain, tetap mendapat daging.
“Peserta kurban berasal dari jamaah surau dan warga lokal, total 35 orang,” katanya menyebutkan.
Keunikan Manampuang Bahkan terlihat dari kesiapan warga mengolah daging.
Dahulunya warga menggunakan daun talas atau pisang sebagai wadah, Sekalipun Hari Ini pakai plastik atau keranjang anyaman.
“Kebiasaan ini tidak hanya tentang pembagian daging, tetapi Bahkan mempererat kebersamaan dan melestarikan kearifan lokal di hari raya,” kata warga lainnya, Novita.
(tim/dal)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA