Usia muda kerap kali dianggap jauh dari risiko penyakit serius. Sekalipun Saat ini Bahkan banyak penyakit serius yang dialami oleh orang dengan usia yang tergolong muda, termasuk kanker usus besar.
Hal ini dialami oleh guru muda yang baru memulai kariernya. Ia tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut Serta tidak memiliki masalah kesehatan lainnya.
Alami Gejala Kanker Usus Besar
Dikutip dari laman Today, gejala kanker usus besar dialami oleh Carley Barett yang ketika itu berusia 24 tahun. Ia melihat ada darah dalam tinjanya, mengalami sakit perut, penurunan berat badan, dan merasa ada benjolan di perutnya. Setelah mencari tanda peringatan tersebut di internet, Ia mengira gejalanya disebabkan oleh wasir, kolitis ulserativa, irritable bowel sindrome, atau penyakit crohn.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menyebutkan gejala yang dialaminya, dokter mengatakan hal tersebut tidak normal dan menyuruhnya untuk menemui dokter spesialis gastroentologi. Sekalipun, Ia kemudian diberikan janji temu enam bulan lagi, sehingga dirinya menganggap gejala yang dalami tidak terlalu mengkhawatirkan. Kendati demikian, kanker usus besar masih menjadi hal terakhir yang ada di pikirannya.
“Saya berpikir, saya 24 tahun. Saya terlalu muda. Kanker tidak terjadi pada orang seusia ini. Kanker tidak terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat kanker dalam keluarga mereka,” kata Barrett.
“Tapi memang benar, dan kanker usus besar bukan lagi penyakit orang lanjut usia saja,” tuturnya.
Diagnosis Kanker
Diagnosa kanker Barett didapat sebelum Ia sempa menjalani pemeriksaan gasroentologi dan saat gejalanya semakin memburuk. Saat Tengah dalam perjalanan pulang dari liburan di Eropa, Ia merasakan rasa sakit yang teramat parah di perutnya. Pramugari bahkan mengosongkan satu baris kursi Supaya bisa Ia bisa berbaring dan dibawa ke ruang gawat darurat saat tiba. Hasil CT scan dan biopsi menunjukkan Barett mengidap kanker usus besar stadium 3.
“Anda Tengah dalam keadaan syok, dan pikiran saya selanjutnya hanyalah, oke, apa langkah selanjutnya? Pilihan Perawatan apa yang saya miliki?” kata Barett.
Ia menjalani operasi eksplorasi saat dokter mengangkat tumor besar dan bagian ususnya. Salah satu ovariumnya Bahkan diangka sebab tumor menekan ovarium tersebut.
Sebulan kemudian, Barett menkalani proses pengambilan sel telur dengan satu ovarium yang tersisa untuk memberinya kesempatan memiliki anak.
Sayangnya, kemoterapi pertama gagal dan kanker usus besanya bermetasis ke hati. Ia saat itu berada di stadium 4. Dokter merekomendasikan untuk mempertimbangkan imunoterapi.
Barrett dan keluarga mencari pendapat dari lembaga-lembaga terkemuka, Sekalipun awalnya ditolak. Seorang ahli onkologi bahkan berkata bahwa imunoterapo tidak Berencana berhasil untuknya dan sebaiknya Ia pulang an beristirahat.
Untungnya, seorang dokter di Universitas Vanderbilt mendesaknya untuk ikut serta dalam uji klinis Medis imunoterapi atezolizumab. Benar saja, imunoerapi berhasil membuat kanker Barret menyusut. Barett kemudian dalam keadaan remisi dan tidak ada bukti penyakit lagi.
“Jangan menunda pergi ke dokter. Pergilah segera. Saya ditunda selama enam bulan. Seharusnya saya tidak menerima jangka waktu yang mereka tetapkan, tetapi langsung pergi memeriksakan diri Supaya bisa saya bisa mengurus diri sendiri sesuai jadwal saya,” pesannya.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: Konsumsi Yogurt Dapat Turunkan Risiko Kanker Usus“
[Gambas:Video 20detik]
(elk/kna)
Sumber Refrensi Berita: Detik.com
