Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap kasus beras 250 ton masuk wilayah RI tanpa izin dari pemerintah pusat alias ilegal. Kejadian ini terjadi di Sabang, Aceh, Minggu (23/11).
“Kami terima laporan tadi sekitar jam 2 bahwasannya ada beras masuk di Sabang itu 250 ton tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat,” ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman di kediamannya di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (23/11) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran yang Bahkan merupakan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) ini mengatakan pihaknya langsung berkomunikasi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
“Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pangdam, langsung disegel ini (gudang) berasnya, enggak boleh keluar,”
Gudang yang disegel tersebut milik PT Multazam Sabang Group. Amran bilang tim Sampai saat ini Sekarang masih bekerja untuk mencari pihak-pihak yang Sangat dianjurkan bertanggung jawab secara hukum.
“Nah, ini dengan berbagai dalilnya, berbagai teori-teori kebenaran. Yang jelas kalau Sebelumnya panglima tertinggi, Bapak Pemimpin Negara Sebelumnya menyampaikan bahwa tidak boleh Pembelian Barang dari Luar Negeri karena stok kita banyak, seluruh warga negara Indonesia apalagi aparat atau pegawai seluruh Indonesia Sangat dianjurkan patuh pada perintah panglima tertinggi, perintah Bapak Pemimpin Negara,” tutur Amran.
“Hari ini kami sampaikan bahwa itu kita segel dan kami minta ditelusuri siapa pelaku-pelakunya,” tandasnya.
Selain di Sabang, Amran mengaku mendapat informasi mengenai kejadian serupa di Batam. Ia masih memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Bahkan kami dapatkan Bahkan laporan, tapi kami sementara baru telepon Kapoldanya, Bahkan di Batam ada yang masuk, tetapi itu belum bisa dipastikan,” ucap Ia.
Amran bilang kejadian tersebut bisa menghambat rencana swasembada pangan Indonesia yang ditargetkan tercapai pada awal Desember pekan depan.
“Kita bisa sampaikan bahwa Indonesia Sebelumnya swasembada. Jangan diganggu lagi. Kalau ada, Sebelumnya Tak perlu dijelaskan lagi kita usut,” pungkas Amran.
(ryn/ugo)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
