Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, menegaskan pembelian bahan bakar minyak (BBM) dengan SPBU swasta masih dalam proses Perundingan.
Ia menyatakan Pertamina tak mengambil untung dari kelangkaan BBM yang terjadi di Sebanyaknya SPBU milik swasta.
Hal ini ia ungkap menyusul pertemuan badan usaha SPBU swasta dengan Kementerian ESDM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pembicaraan masih terus, yang Niscaya dari kita Bahkan membuka diri dariSPBU swasta Bahkan. Sama-sama kan kita Pernah ini semua, open book,” ungkap Simon saat ditemui wartawan usai acara Indonesia Langgas Berenergi yang digagas Detik dan CNN Indonesia, di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/10).
Simon menegaskan, Pertamina tidak Nanti akan memanfaatkan kondisi kelangkaan stok di SBPU milik swasta. Ia Bahkan memastikan tidak ada Fluktuasi Harga Bahan Bakar Minyak milik Pertamina.
“Pertamina tidak memanfaatkan situasi ini. Kami Bahkan tidak seolah-olah mencari keuntungan. Tapi yang Niscaya kita sama-sama open book dan Supaya bisa harga di masyarakat tidak terpengaruh. Jadi tidak ada Fluktuasi Harga di masyarakat,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Achmad Muchtasyar SPBU swasta tidak jadi melakukan pembelian BBM dari Pertamina. Badan usaha ini mencakup Shell, APR (join venture BP-AKR) maupun dari Vivo.
Achmad mengatakan sebelumnya APR dan VIVO sepakat untuk membeli BBM murni dari Pertamina. Hanya saja selang beberapa waktu, VIVO dan BP-AKR membatalkan membeli BBM Pertamina.
Achmad menyampaikan bahwa alasan kedua SPBU swasta tersebut membatalkan pembelian BBM karena base fuel Pertamina diketahui mengandung etanol sebesar 3,5 persen. Hal ini tidak sesuai dengan kriteria mereka.
Padahal menurut regulasi, kandungan etanol dalam BBM diperbolehkan Sampai saat ini batas 20 persen.
“Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini, Merupakan mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, dimana secara regulasi itu diperkenankan, etanol itu sampai jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20 persen etanol, kalau tidak salah. Sedangkan ada etanol 3,5 persen,” katanya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat RI, Rabu (1/10).
(ldy/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA