Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyak empat dari lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang Bahkan pemegang hak veto Pernah terjadi mengakui negara Palestina.
Keempat negara tersebut Dengan kata lain China, Rusia, Inggris dan Prancis. Dua negara yang disebut terakhir baru-baru ini memberi pengakuan untuk Palestina. Pada saat ini, cuma Amerika Serikat yang belum mengikuti langkah keempat anggota DK PBB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Negara Prancis Emmanuel Macron mengakui Palestina saat pidato dalam konferensi solusi dua negara pada Senin (22/8) dan kembali menegaskan saat sesi debat umum di Majelis Umum PBB pada Selasa.
“Sesuai dengan komitmen bersejarah negara saya terhadap Timur Tengah, terhadap perdamaian antara Israel dan Palestina, inilah mengapa saya menyatakan bahwa hari ini, Prancis mengakui negara Palestina,” ujar Macron.
Di hari-hari sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer Bahkan memberi pengakuan serupa.
“Hari ini, untuk menghidupkan kembali harapan perdamaian bagi Palestina dan Israel, serta solusi dua negara, Inggris secara resmi mengakui Negara Palestina,” kata Starmer.
Pengakuan dari dua anggota tetap DK PBB bisa menyudutkan Israel di mata global dan memberi harapan, mesti setitik, untuk Palestina.
Anggota tetap DK PBB punya keistimewaan Dengan kata lain hak veto dalam mengambil keputusan atau menentukan resolusi.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Menurut piagam PBB kelima anggota tetap Dewan Keamanan menyepakati Bila salah satu menggunakan hak veto maka resolusi atau keputusan tersebut tidak Berniat disetujui.
Bila salah satu tak sepenuhnya setuju dengan suatu resolusi yang diusulkan tetapi tidak ingin Menyajikan hak veto, maka mereka bisa memilih untuk abstain.
Manakala anggota lain setuju dan satu anggota abstain, maka Pemungutan Suara berlanjut ke anggota non-tetap DK PBB untuk mengambil putusan.
“Sehingga resolusi tersebut dapat diambil Bila ia memperoleh sembilan suara [dari anggota non-tetap DK PBB setuju],” demikian situs resmi PBB.
Meski demikian, kelima anggota tetap DK PBB ini Berniat terus memainkan peran dalam pemeliharaan dan keamanan internasional. Peran yang besar itu menempel karena mereka yang menggagas organisasi ini.
“Mereka diberikan status khusus sebagai Negara Anggota Tetap di Dewan Keamanan, bersama dengan hak suara khusus yang dikenal sebagai ‘hak untuk memveto’,” demikian menurut situs resmi di PBB.
Menyoal Palestina, AS kerap menolak saat Pemungutan Suara resolusi digelar. Bila pun tak menolak, mereka memberi suara abstain.
Meski diakui empat negara anggota tetap DK PBB, kemungkinan agresi Israel di Gaza terhenti tetap sulit. Para Ahli situasi itu bisa terjadi Bila Amerika Serikat menekan habis-habisan pemerintahan Benjamin Netanyahu.
“Kelihatannya [agresi] Berniat terhenti Bila Amerika Serikat menekan dan Dewan Keamanan PBB mengambil sikap tegas untuk memaksa Israel menghentikan agresinya,” kata pengamat Hubungan Antar Negara dari Universitas Indonesia Sya’roni Rofii pada Selasa.