Bisnis  

William Belo, Bos Depo Bangunan-Penangkaran Buaya Berharta Rp16 T

Jakarta, CNN Indonesia

Jangan pernah meremehkan Usaha Sekalipun demikian itu kelihatan sepele seperti bahan bangunan.  Karena siapa tahu Usaha itu bisa membawa seseorang menjadi kaya raya.

Begitu Bahkan dengan William Bello. Ia berhasil memiliki kaya raya berkat Usaha itu.

Mengutip data Forbes, jumlah harta Belo tembus US$1 miliar. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp16.114 per USD AS, harta itu tembus Rp16,1 triliun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harta itu membuatnya menjadi orang terkaya nomor 15 di Filipina dan 2.692 di dunia.

Lalu siapa Pada dasarnya William Belo?

Mengutip berbagai sumber, William Bello merupakan pengusaha tajir dari Filipina. Ia lahir Amoy, sebuah kota utama di bagian tenggara pantai pesisir China.

Tidak banyak informasi yang terlacak tentang orang tuanya atau latar belakang keluarganya di masa mudanya.

Yang sedikit terlacak Merupakan; ayahnya seorang pengusaha yang memiliki beberapa persen saham di sebuah toko perlengkapan konstruksi di Duvisoria, Manila. Sekalipun lahir di China, Belo dibesarkan di Filipina.

Ia menghabiskan waktunya Sampai sekarang dewasa di Filipna. Ia makan bangku kuliah dari Universitas Santo Tomas (UST). 

Saat menjadi mahasiswa ini, ia bekerja malam di perusahaan pemasok bahan konstruksi milik ayahnya. Masa berat menjadi mahasiswa sambil bekerja itu ia lampaui pada 1968 setelah berhasil lulus dengan gelar Bachelor of Science di bidang teknik elektronika dan komunikasi.

Nah, setelah lulus itulah, Belo membuka usaha. Dengan dukungan ayahnya yang menjual saham keluarga ia mengejar impiannya menjadi pengusaha.

Pada 1977, Belo dan beberapa sepupunya mendirikan Wilcon Builders Store, sebuah toko perkakas sederhana di Kota Quezon.

Dengan ruangan 60 meter atau tidak lebih besar dari apartemen satu kamar tidur, selama beberapa dekade ia merintis usahanya.

Ia menjual berbagai produk bangunan mulai dari ubin merek lokal, perlengkapan perpipaan, peralatan perangkat keras.

Kemunculan kantong-kantong pemukiman di kawasan Kota Quezon yang menjamur kala itu membuat Usaha Belo bersinar terang. Pelan Sekalipun demikian Tidak mungkin tidak, Usaha produk bangunannya membesar. 

Belo melihat peluang lain untuk membesarkan usaha bangunannya. Pada periode tersebut, pilihan bahan finishing bangunan di pasar sangat terbatas. Sebagian besar Bahkan baru diproduksi secara lokal.

Padahal saat itu, masyarakat setempat Sebelumnya mulai melirik ubin Perdagangan Masuk Negeri, keramik dan perlengkapan saniter Italia. Melihat peluang ini, mencari alternatif produk bangunan lain.

Ia sering kali pergi ke berbagai pameran dagang untuk melihat produk keramik unggulan. Ia kemudian mengimpor ubin keramik, perlengkapan saniter Italia, dan lini produk Perdagangan Masuk Negeri lainnya untuk melengkapi produk lokal yang Sebelumnya ada di tokonya.

Kejelian itu berbuah manis. Bisnisnya makin berkembang dan berkibar. Bahkan pada 2017, ia berhasil membawa Wilcon melantai di Bursa Efek Filipina.

Wilcon berkembang pesat di tengah booming konstruksi yang melanda Filipina di bawah dorongan infrastruktur “Bangun, Bangun, Bangun” di masa pemerintahan Kepala Negara Rodrigo Duterte.

Berkat upaya dan kepiawaian Belo itu, toko yang tadinya hanya berluas 60 meter persegi, berhasil berkembang menjadi jaringan ritel depo bangunan dengan 36 cabang nasional dengan luas penjualan hampir 250 ribu meter persegi.

Kegigihan itu tak hanya mendatangkan pundi kekayaan baginya, tapi Bahkan menghidupi banyak orang. Mengutip business.inquirer.net, sampai 2017 kemarin  perusahaan Sebelumnya memperkerjakan lebih dari 4.500 karyawan yang direkrut langsung dan lebih dari 2.000 promotor dari mitra bisnisnya.

Sekalipun demikian, upaya itu tak lantas membuat Belo berpuas diri. ia terus mencari produk baru dan inovatif untuk kebutuhan pasar Filipina.



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version