Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengusulkan PT Pupuk Indonesia dan Bulog berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).
Menurutnya, hal ini diperlukan guna memudahkan koordinasi dalam rangka mengakselerasi pembangunan pertanian nasional.
Sudaryono menjelaskan usulan itu tidak mengubah organisasi perusahaan plat merah tersebut. Hanya saja, Kementan Dianjurkan menjadi leading sector pangan, mulai dari hulu Sampai sekarang ke hilir.
Pasalnya, kata Ia, selama ini lembaga-lembaga di bidang pangan terkesan berjalan sendiri-sendiri.
“Karena selama ini pupuknya yang ngurus Menteri BUMN, perdagangan pupuknya Menteri Perdagangan. Kemudian si petani yang ngurus pertanian. Begitu panen Bulog punya BUMN lagi. Kita tidak bisa perintah Bulog untuk menyerap hasil panen petani,” jelas Sudaryono melalui keterangan resmi, Jumat (27/9).
Ia mengungkapkan usulan tersebut rencananya bakal diajukan melalui Peraturan Kepala Negara (Perpres) terkait pengelolaan pertanian yang Berencana dilakukan pada tahun depan.
Melalui perpres tersebut, diharapkan dapat Memanfaatkan produksi dan produktivitas pertanian nasional. Sementara di hilir, stabilitas harga dan pasokan pangan dapat terjaga dengan baik.
“Tahun depan kita coba mengajukan Peraturan Kepala Negara di mana nanti Pupuk Indonesia, termasuk Bulog dan Kementerian Pertanian menjadi satu (perintah di bawah Kementan),” ujar Sudaryono.
Ia Bahkan berharap pupuk Indonesia sebagai perusahaan negara tidak hanya mencari keuntungan saja. Tetapi Bahkan bertanggung jawab dalam menggenjot produktivitas pertanian nasional.
Apalagi, alokasi kuota pupuk Bantuan Pemerintah di 2024 Sebelumnya ditambah dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Sehingga, hal ini Berencana Menyediakan rasa optimistis dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Tanggung jawab Pupuk Indonesia tidak hanya cari untung, tapi bagaimana Bahkan tanggung jawab produktivitas pertanian kita naik,” ucap Sudaryono.
(mrh/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA