Jakarta, CNN Indonesia —
Kurs Mata Uang Uang Negara Indonesia bertengger di Rp15.545 per USD AS pada Senin (2/9) pagi ini. Mata uang Garuda melemah 90 Skor atau 0,58 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona merah. Baht melemah melemah 0,30 persen, peso Filipina melemah 0,27 persen, won Korea Selatan melemah 0,07 persen, dan USD Hong Kong melemah 0,01 persen.
Lalu, yen Jepang melemah 0,04 persen, dan yuan China terpantau melemah 0,20 persen. Hanya USD Singapura yang menguat 0,04 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Sementara, mata uang utama negara maju bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,02 persen dan USD Australia menguat 0,07 persen. Sedangkan, poundsterling Inggris melemah 0,02 persen, franc Swiss melemah 0,05 persen dan USD Kanada melemah 0,01 persen.
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan Uang Negara Indonesia melemah imbas data ekonomi AS yang menguat, serta menunggu data Fluktuasi Harga Tanah Air yang bakal diumumkan siang ini.
“Uang Negara Indonesia diperkirakan Nanti akan melemah terhadap USD AS yang rebound setelah data Fluktuasi Harga PCE AS yang secara umum sesuai dengan perkiraan, Tidak seperti data penghasilan yang sedikit lebih tinggi dari perkiraan. Investor Bahkan menantikan data Fluktuasi Harga Indonesia siang ini,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan Uang Negara Indonesia bergerak di rentang Rp15.500 per USD AS – Rp15.600 per USD AS.
(ldy/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA