Jakarta, CNN Indonesia —
Kurs Mata Uang Uang Negara Indonesia berada di level Rp16.332 per USD AS pada Jumat (5/7) pagi. Mata uang Garuda melemah 2 Skor atau 0,01 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona hijau. Baht Thailand menguat 0,06 persen, peso Filipina menguat 0,06 persen, won Korea Selatan menguat 0,06 persen, dan USD Hong Kong menguat 0,01 persen, serta USD Singapura Bahkan menguat 0,04 persen.
Lalu, yen Jepang menguat 0,12 persen, dan yuan China terpantau menguat 0,01 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Senada, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,03 persen, poundsterling Inggris menguat 0,02 persen, dan USD Australia menguat 0,09 persen.
Sedangkan, franc Swiss menguat 0,04 persen dan USD Kanada Bahkan menguat 0,01 persen.
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan Uang Negara Indonesia menguat imbas data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang baru dirilis lebih lemah dari perkiraan.
“Uang Negara Indonesia diperkirakan Akan segera menguat terbatas terhadap USD AS yang masih tertekan paska data-data ekonomi yang lemah. Sekalipun demikian investor cenderung wait and see menantikan data tenaga kerja AS NFP yang Akan segera dirilis malam ini,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan Uang Negara Indonesia bergerak di rentang Rp16.300 per USD AS – Rp16.400 per USD AS.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA