Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai Mata Uang Uang Negara Indonesia dibuka berada di posisi Rp15.470 per USD AS pada Jumat (30/8). Mata uang Garuda melemah 46 Skor atau minus 0,30 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,14 persen, baht Thailand melemah 0,02 persen, ringgit Malaysia minus 0,15 persen, dan yuan China minus 0,01 persen.
Di sisi lain, peso Filipina menguat 0,17 persen, USD Singapura menguat 0,01 persen, yen Jepang 0,14 persen, dan USD Hong Kong 0,04 persen.
Sementara mata uang di negara maju dominan melemah. Poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, USD Australia melemah 0,12 persen, euro Eropa minus 0,07 persen, dan USD Kanada 0,01 persen.
Sedangkan, franc Swiss mandek di posisi sebelumnya 0,8473 per USD AS.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra menjelaskan data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal II-2024 yang baru saja dirilis lebih tinggi dari perkiraan mendorong penguatan USD AS terhadap Nilai Mata Uang lainnya.
“Hasil PDB AS yang membaik ini sedikit banyak mengurangi ekspektasi pasar bahwa suku bunga acuan AS Akan segera dipangkas lebih dalam,” ujar Ia kepada CNNIndonesia.com.
Meskipun demikian di sisi lain, kata Ia, peluang suku bunga acuan AS untuk dipangkas di September mendatang masih 100 persen. Hal ini Mendukung penguatan Uang Negara Indonesia terhadap USD AS.
Merujuk pada sentimen di atas, ia pun memproyeksikan Uang Negara Indonesia bergerak di kisaran Rp15.380 sampai Rp15.450 per USD AS pada hari ini.
(del/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA