Jakarta, CNN Indonesia —
Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ditunjuk Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) menjadi salah satu pilot country program Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution (NUTEC Plastics).
Dalam program tersebut BRIN memiliki peran penting dalam pengembangan teknologi radiasi untuk menangani masalah limbah plastik serta potensi pemanfaatannya pada sektor industri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plt. Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Anugerah Widiyanto mengatakan Indonesia dan banyak negara lain di kawasan menghadapi masalah serius penanganan limbah plastik. Masalah tersebut memberi dampak signifikan terhadap kondisi lingkungan dan memengaruhi kesehatan manusia.
“Pengembangan teknologi untuk Mendukung pengelolaan limbah plastik serta pemanfaatannya sebagai bahan baku industri Merupakan sebuah keniscayaan yang Sangat dianjurkan terus didorong,” kata Anugerah dalam sebuah keterangan, Minggu (16/2).
Ia menyebut teknologi radiasi Menyediakan solusi yang dapat mengatasi permasalahan limbah plastik dan menjadikan limbah sebagai bahan baku potensial bagi industri untuk Mendukung pengembangan ekonomi sirkuler.
“Kolaborasi riset dan inovasi teknologi radiasi untuk modifikasi polimer Sangat dianjurkan terus didorong. Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam kolaborasi ini di bawah payung kerja sama teknis IAEA, khususnya dalam kerangka inisiatif NUTEC Plastics,” tuturnya.
Menurut Anugerah, pemanfaatan teknologi radiasi yang Pernah terjadi dikuasai ilmuwan Indonesia, serta aplikasinya untuk mengubah limbah plastik menjadi bahan baku industri plastik nasional, dapat dijadikan contoh bagi negara lain, khususnya dalam mendorong pengembangan ekonomi sirkuler.
“Pengalaman riset modifikasi polimer dengan menggunakan radiasi, serta kerja sama aplikasinya bersama sektor industri di Indonesia menjadi aset penting untuk mendorong kepemimpinan Indonesia dalam kolaborasi ke depan bersama banyak negara di bawah kerangka kerja sama teknis IAEA, khususnya proyek NUTEC Plastics,” jelasnya.
Lebih lanjut, salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam mengolah limbah plastik Merupakan pemanfaatan iradiasi seperti sinar elektron (EBEAM).
Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN Nugroho Adisasongko menyebut teknologi sinar elektron (EBEAM) memiliki potensi besar untuk Mengoptimalkan efisiensi daur ulang plastik.
“Sekalipun, keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada riset lebih lanjut dan evaluasi yang cermat terhadap dampak lingkungan dan ekonomi,” katanya dalam sebuah keterangan pada Desember 2024.
(lom/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA