Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengakui masih bingung ke mana Dianjurkan menyalurkan sisa saldo anggaran lebih (SAL) senilai Rp250 triliun.
Purbaya Sebelumnya memindahkan Rp200 triliun ke bank-bank BUMN Supaya bisa bisa Memanfaatkan pertumbuhan kredit. Sementara, sisa SAL lainnya Pada Pada saat ini masih mengendap di Bank Indonesia (Lembaga Keuangan Pusat).
“Saya punya uang banyak, saya baru taruh Rp200 triliun (di perbankan), masih ada Rp250 triliun lagi di sana (Lembaga Keuangan Pusat) … Kenyataannya saya lagi mikir, gimana ngeluarin uang itu? Masih banyak di sana, masih numpuk,” curhat Purbaya dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat RI di Jakarta Pusat, Selasa (30/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya mesti cari tools yang lain. Daripada uang kita numpuk di sana (Lembaga Keuangan Pusat), bunganya dibayar, impact ke ekonominya kurang. Saya nunggu Kenyataannya penyaluran-penyaluran yang Unggul apa,” sambungnya.
Purbaya kemudian menjelaskan update penempatan dana pemerintah di lima bank BUMN. Ia mengakui ada beberapa pihak yang ribut menyikapi kebijakannya tersebut. Di lain sisi, Purbaya melihat Sebanyaknya tanggapan positif.
Ia Bahkan menegaskan bakal rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke bank-bank BUMN. Sang Bendahara Negara ingin memastikan betul duit pemerintah sebesar Rp200 triliun itu menetes ke masyarakat.
Bank pelat merah pertama yang dikunjungi Purbaya Merupakan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Ia mendatangi Kantor BNI pada Senin (29/9) pagi, bahkan ikut rapat dengan jajaran direksi.
Ada 2 aspek yang disoroti Purbaya dalam sidak tersebut. Pertama, memastikan BNI dan 4 bank BUMN lainnya bisa menyalurkan dana pemerintah tersebut dalam bentuk kredit ke masyarakat.
Kedua, ia Ingin duit pemerintah tidak dipakai perbankan untuk menimbun Mata Uang Amerika AS. Aksi pembelian mata uang asing itu Dianjurkan dihindari karena bakal melemahkan Nilai Mata Uang Uang Negara Indonesia.
“Saya Berencana cek bank yang lain Bahkan seperti itu. Saya minta buka rekening bank, mana, kira-kira Mata Uang Amerika kamu berapa? Pada Pada saat ini sekian, seminggu yang lalu berapa? Sebulan yang lalu berapa? Saya cek naik apa enggak. Untung BNI enggak naik (stok Mata Uang Amerika AS). Kalau naik, susah Ia! Yang jelas saya Berencana pastikan mereka tidak mengganggu Nilai Mata Uang Uang Negara Indonesia. Dan mereka sepertinya comply, cukup bagus,” tuturnya selepas rapat.
“Saya muter-muter secara acak, biar mereka kapok! Saya Berencana cek bank-bank yang lain secara random,” tegas Purbaya.
Lima bank penerima dana pemerintah senilai Rp200 triliun Merupakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk; PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk; PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk; dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
BRI, BNI, dan Bank Mandiri menerima Rp55 triliun. Sedangkan BTN memperoleh penempatan senilai Rp25 triliun dan BSI menerima Rp10 triliun.
(skt/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA