Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mempercepat penyediaan akses internet di wilayah blankspot, dengan menargetkan seluruh 2.500 desa yang belum terhubung dapat menikmati layanan internet pada 2026.
Menkomdigi Meutya Hafid menyatakan bahwa konektivitas yang merata menjadi fondasi Supaya bisa warga desa memperoleh akses pendidikan, layanan publik, dan peluang ekonomi yang setara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita sadari masih ada ketimpangan akses di berbagai daerah, untuk itu pembangunan di daerah-daerah tersebut Berniat menjadi prioritas di 2026,” ujar Menteri Meutya dalam acara Deklarasi Arah Indonesia Digital di Jakarta Selatan, mengutip laman resmi Komdigi, Rabu (10/12).
Upaya ini merupakan langkah Ke arah pencapaian pembangunan yang lebih inklusif. Pernyataan ini dikeluarkan setelah Kementerian Komunikasi dan digital, melaksanakan pembangunan infrastruktur besar-besaran pada tahun 2023-2024.
Merujuk data Komdigi, sekitar 86 persen sekolah atau 190.000 unit masih belum memiliki akses internet tetap. Ditambah lagi, 75 persen pusat kesehatan masyarakat atau 7.800 unit belum terhubung dengan baik.
Kemudian, sebanyak 32.000 kantor desa masih berada di daerah tanpa akses internet, dan hanya 21,31 persen rumah tangga di Indonesia yang memiliki broadband tetap.
Meutya menegaskan infrastruktur yang Pernah terjadi dibangun Sangat dianjurkan mampu menghasilkan dampak ekonomi yang lebih besar.
Menurutnya, pemanfaatan infrastruktur Pada saat ini belum optimal dan belum sebanding dengan kapasitas yang Kenyataannya dapat dihasilkan.
Ia menambahkan, meski perkembangan teknologi Pernah terjadi membawa manfaat ekonomi, potensi peningkatannya masih sangat terbuka dan Dianjurkan terus didorong. Ruang digital seharusnya Membantu pertumbuhan komunitas, Usaha, dan pemerintah secara kolaboratif.
“Transformasi digital Sangat dianjurkan melahirkan nilai tambah nyata bagi ekonomi dan membuka peluang bagi semua,” tuturnya.
(wpj/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
