—
Pemerintah Korea Utara menuduh Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan menciptakan “NATO versi Asia”, usai tiga negara itu menggelar latihan militer gabungan pekan lalu.
Latihan gabungan bertajuk Freedom Edge merupakan latihan militer yang digelar selama tiga hari, melibatkan Jepang, AS, dan Korsel, yang digelar di Laut China Timur.
Latihan tersebut meliputi pelatihan rudal balistik dan Lini belakang udara, Konflik Bersenjata anti-kapal elam, dan pelatihan Lini belakang siber,
“Kami mengecam keras tindakan militer yang provokatif terhadap Korea Utara,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korut, dilansir AFP.
“Hubungan AS-Jepang-Korsel Pernah terjadi terlihat seperti NATO versi Asia. Korut tidak Akan segera pernah mengabaikan Langkah AS dan pengikutnya, untuk Memanfaatkan blok militer,” lanjut pernyataan itu.
Latihan gabungan terbaru tiga negara ini melibatkan kapal induk bertenaga nuklir USS Theodore Roosevelt milik Washington, kapal perusak berpeluru kendali milik Tokyo JS Atago, dan jet tempur KF-16 milik Seoul.
Menanggapi pernyataan Korut, pihak Korsel menyatakan latihan tersebut Merupakan kelanjutan dari latihan Lini belakang yang diadakan secara rutin tiap tahun.
“Tidak masuk akal Seandainya Korea Utara mengkritik latihan Freedom Edge dengan menjulukinya sebagai NATO Asia,” demikian pernyataan Kementerian Lini belakang Korsel.
Latihan tahunan Jepang, AS, dan Korsel itu mulanya dirancang pada pertemuan tiga pihak di Camp David pada Agustus lalu.
Tiga negara itu mengklaim latihan ini bertujuan untuk Memanfaatkan kerja sama militer di tengah ketegangan di Semenanjung Korea dan meningkatnya pengaruh China di kawasan tersebut.
(dna/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA