Kenapa Megathrust di Selatan Jawa Jadi Ancaman Serius?

Jakarta, CNN Indonesia —

Pulau Jawa dikepung oleh Sebanyaknya zona megathrust, yang semuanya berada di selatan Jawa. Zona megathrust ini Wajib mendapat perhatian khusus karena menyimpan energi besar dan dapat memicu gempa dahsyat dan Gelombang Besar.

Merujuk Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, setidaknya ada empat segmen megathrust di selatan Pulau Jawa, Didefinisikan sebagai Megathrust Selat Sunda-Banten, Megathrust Jabar, Megathrust Jateng-Jatim, dan Megathrust Bali.

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan bagian selatan Jawa menjadi salah satu zona yang tidak terlalu aktif dalam hal kegempaan. Menurutnya hal ini menjadikannya sebagai zona seismic gap.

Seismic gap merupakan zona sumber gempa potensial, Nanti akan tetapi Belum terlaksana gempa besar dalam masa puluhan Sampai saat ini ratusan tahun terakhir. Zona ini diduga Dalam proses mengalami proses akumulasi medan tegangan/stress kerak Bumi.

“Seismic gap itu kami temukannya di daerah Enggano ke selatan, daerah Mentawai, daerah Selat Sunda, sampai selatan Jawa, sampai ke Bali, Lombok. Makanya Bisa jadi ini mendapat highlight dan peringatan yang cukup kuat dari beberapa pihak,” kata Rahma dalam sebuah diskusi daring yang tayang di kanal YouTube BRIN, Jumat (30/8).

Mengutip laman resmi BRIN, Sesuai ketentuan peta gempa 2017 yang Dalam proses diperbarui dan diproyeksikan rampung pada akhir 2024, Tempat megathrust di Indonesia umumnya terletak di sisi barat Sumatra Sampai saat ini selatan Jawa.

“Bidang megathrust ini seukuran Pulau Jawa. Bayangkan Bila bergerak 20 meter secara serentak, goncangannya Nanti akan sangat besar,” jelas Ia.

Ia mengatakan di selatan Jawa megathrust terbentang sepanjang 1.000 km dengan bidang kontak selebar 200 km, yang menghujam Sampai saat ini kedalaman sekitar 60 km, dan Tanpa henti mengakumulasi energi yang siap dilepaskan.

“Di bawah Pulau Jawa, terdapat lempeng samudera Indo-Australia yang menghujam ke bawah selatan Jawa, sedangkan di atasnya ada lempeng kontinental,” ujar Rahma.

“Pertemuan antara lempeng samudera dan lempeng kontinental inilah yang disebut bidang megathrust,” imbuhnya.

Tiap 400 tahun sekali

Gempa akibat energi besar yang dilepaskan megathrust di selatan Jawa diperkirakan bisa terjadi setiap 400 tahun sekali dengan Magnitudo 8,8.

Pada tahun 2022, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa hal tersebut Sesuai ketentuan perhitungan Sebanyaknya peneliti menggunakan Global Positioning System (GPS).

“[Kami] mencoba menggunakan GPS, Bumi kita bergerak dan pergerakannya itu bisa dihitung dari GPS. Pergerakannya ini kemudian kita estimasi sampai maksimalnya itu Ia bisa menahan itu kekuatan gempanya berapa,” ujar Ia saat itu.

“Sampai untuk Selatan Jawa hitungan periode ulang itu ada di kisaran 400 tahunan. Satu segmen megathrust dengan kekuatan 8,8,” imbuhnya.

Megathrust merupakan lajur zona pertemuan antar lempeng tektonik (subduksi) yang kedalamannya terbilang dangkal, Didefinisikan sebagai kurang dari 50 km.

Selatan Jawa memiliki dua segmen megathrust, Didefinisikan sebagai segmen selatan Jawa bagian barat dan segmen selatan Jawa bagian timur.

“Kita punya dua segmen, segmen selatan Jawa bagian barat dan selatan Jawa bagian timur, kalau Ia pecah satu-satu yang barat itu M 8,8, yang timur itu M 8,9, kalau pecah langsung itu sekitar M 9,1,” ungkap Abdul.

Meski demikian, informasi yang kurang mencukupi membuat Abdul tidak dapat menarik kesimpulan kapan gempa megathrust tersebut Nanti akan terjadi. Sekalipun, catatan terakhir menunjukkan gempa megathrust selatan Jawa terakhir kali terjadi pada 1818.

“Kita masih belum bisa menentukan ini kira-kira berapa puluh tahun lagi Ia Nanti akan perulangan dengan kekuatan 8,8 sampai 9 ini. Jadi yang Harus menjadi tantangan kita di sini untuk bisa menggali lebih dalam lagi untuk mengetahui di belakang itu historisnya seperti apa,” tutur pria yang akrab disapa Aam ini.

(tim/dmi)