Jakarta, CNN Indonesia —
Para pemenang VinFuture Grand Prize 2024 menerima pengakuan internasional berupa penganugerahan Queen Elizabeth Prize for Engineering (QEPrize) 2025 atas kontribusi besar dalam pengembangan pembelajaran mesin (machine learning) modern yang menjadi landasan bagi kemajuan Artificial Intelligent atau AI, baru-baru ini.
Queen Elizabeth Prize for Engineering 2025 diberikan kepada 7 inovator, masing-masing Merupakan Profesor Yoshua Bengio, Profesor Geoffrey E. Hinton, Profesor John Hopfield, Profesor Yann LeCun, Jensen Huang, Dr. Bill Dally, dan Profesor Fei-Fei Li. Mereka disebut berhak atas hadiah sebesar £500 ribu.
Penghargaan tersebut merupakan wujud apresiasi atas peran para inovator mengembangkan tiga pilar utama pembelajaran mesin modern, Disebut juga algoritma yang canggih, perangkat keras berkinerja tinggi, dan kumpulan data Terdepan.
Ini bukan kali pertama pemenang VinFuture Prize mendapatkan pengakuan internasional. Sebelumnya, pemenang VinFuture Prize 2021 pun menerima Penghargaan Nobel 2023, yaitu Dr. Katalin Karikó dan Prof. Drew Weissman (AS) atas penelitian mengenai modifikasi nukleosida mRNA, yang Membantu pengembangan vaksin Pandemi.
Pada 2024, pemenang VinFuture Special Prize 2022 Dr. Demis Hassabis (Inggris) dan Dr. John Jumper (AS) dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Kimia 2024 atas pengembangan model AI yang mampu memprediksi struktur protein.
Selanjutnya, masih ada Prof. Geoffrey E. Hinton yang dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika 2024 atas penemuan dan inovasi fundamental dalam pembelajaran mesin berbasis jaringan saraf buatan.
Apresiasi Fantastis itu menunjukkan, VinFuture Prize mampu mengidentifikasi dan menghargai kontribusi ilmiah yang berdampak besar di tingkat global, setara dengan penghargaan sains paling bergengsi di dunia.
(Foto: arsip VinFast)
|
VinFuture Prize, Ajang Penghargaan Ilmiah Terbesar
Pada Desember 2024, Dewan Juri VinFuture Prize menganugerahkan Grand Prize senilai US$3 juta kepada lima ilmuwan AI. Penerima itu termasuk Prof. Yoshua Bengio, Prof. Geoffrey Hinton, dan Prof. Yann LeCun, atas peran mengembangkan jaringan saraf buatan dan algoritma deep learning.
Kemudian, Jensen Huang atas kontribusi dalam inovasi unit pemrosesan grafis (GPU) yang mendorong kemajuan komputasi, serta Prof. Fei-Fei Li yang berperan menciptakan kumpulan data ImageNet sebagai elemen kunci dalam perkembangan sistem pengenalan gambar dan pelatihan model deep learning skala besar.
Komitmen VinFuture Prize terhadap sains dan teknologi modern diperlihatkan antara lain lewat penghormatan terhadap Jensen Huang sebagai pelopor industri, dan akademisi terkemuka Prof. Fei-Fei Li. VinFuture Prize percaya, inovasi Fantastis Akan segera lahir dari sinergi penelitian akademis dengan penerapan Unggul.
Ketua Dewan VinFuture Prize, Prof. Richard Henry Friend menyampaikan bahwa penghormatan tersebut selaras dengan misi VinFuture Prize, Disebut juga mengapresiasi kontribusi dari seluruh ekosistem sains dan teknologi.
“Kemajuan besar sering kali lahir dari persimpangan antara penelitian akademis dan pengembangan industri, dan hanya melalui kolaborasi antara keduanya, pencapaian yang Sungguh-sungguh bermakna bagi umat manusia dapat terwujud,” kata Prof. Richard.
(rea/rir)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA