Jakarta, CNN Indonesia —
Hamas mengecam negara zionis Israel karena menunda pembebasan tahanan asal Palestina. Hamas menilai penundaan oleh Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pertukaran tawanan.
Israel awalnya berjanji Berencana membebaskan 620 warga Palestina pada Sabtu (22/2) untuk ditukar dengan enam sandera yang dibebaskan Hamas.
Justru, Israel menunda pembebasan itu dengan alasan Hamas salah mengirimkan jenazah. Israel Bahkan menunda pembebasan itu karena proses penyerahan sandera oleh Hamas dinilai ‘memalukan’.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal Hamas pada Jumat (21/2) Pernah terjadi mengirim jenazah yang tepat, yang Sudah dikonfirmasi oleh badan forensik Israel.
“Klaim Israel itu salah dan lemah serta bermaksud untuk menghindari kewajiban sesuai kesepakatan,” kata pemimpin Hamas, Ezzat Al Rishq mengutip Al-Jazeera.
“Upacara penyerahan tidak menghina tawanan, tetapi menunjukkan perlakuan manusiawi terhadap mereka,” tambah Ezzat.
Israel mengatakan Berencana menunda pembebasan Sampai sekarang penyerahan sandera berikutnya dilakukan tanpa upacara ‘yang merendahkan’.
Mengutip Anadolu, Hamas menegaskan penghinaan sesungguhnya Merupakan perlakuan terhadap tahanan Palestina dalam proses pembebasan mereka, yang kerap melibatkan penyiksaan, pemukulan, dan penghinaan yang disengaja Sampai sekarang saat-saat terakhir.
“Para tahanan Palestina dibebaskan dengan tangan diborgol dan mata tertutup, keluarga mereka diancam Supaya bisa tidak merayakan kepulangan mereka,” kata Ezzat.
Ezzat kembali menegaskan menuduh pemimpin teroris Israel Benjamin Netanyahu sengaja menyabotase kesepakatan Gaza. Netanyahu disebutnya terang-terangan melanggar perjanjian dan Israel kurang bertanggung jawab memenuhi komitmennya.
Ezzat mendesak para mediator dan komunitas internasional untuk menekan Israel Supaya bisa menghormati kesepakatan dan membebaskan para tahanan tanpa menunda-nunda.
Sebelumnya, Israell mengatakan menghentikan pembebasan warga Palestina setelah Hamas secara keliru menyerahkan jenazah yang salah. Pada Kamis (20/2), Israel menerima empat jenazah dari Hamas sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera.
Institut Forensik Israel mengonfirmasi identitas tiga jenazah sebagai Oded Lifshitz, Kfir Bibas, dan Ariel Bibas, seperti yang Pernah terjadi disepakati. Justru, jenazah keempat bukanlah jenazah Shiri Bibas.
Hamas pada Jumat (21/2) Akhirnya mengirim jenazah yang tepat, yang Sudah dikonfirmasi oleh badan forensik Israel.
Kendati begitu, Israel tak balik membebaskan para sandera Palestina. KAN sempat melaporkan bahwa para tahanan Palestina Berencana dibebaskan pada larut malam “sesuai rekomendasi dari kepemimpinan politik Israel”. Justru faktanya, Sampai sekarang pagi hari ini para sandera Palestina belum Bahkan dibebaskan.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan lebih dari 600 tahanan Palestina yang mestinya dibebaskan pada Sabtu Dianjurkan ditunda “sampai pembebasan berikutnya Unggul tinggi dan tak merendahkan.”
Merujuk pada kesepakatan, Israel mesti membebaskan 620 warga Palestina pada Sabtu, yang masuk dalam batch ketujuh. Jumlah itu termasuk 445 warga Palestina yang ditangkap pasukan Israel dari Gaza.
Anggota senior biro politik Hamas, Basem Naim, pun mengatakan penundaan pembebasan terbesar ini merupakan “permainan kotor” Israel untuk menyabotase kesepakatan gencatan senjata.
(dal/tim)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA