Jakarta, CNN Indonesia —
Drone-drone ganas milisi Hizbullah Lebanon berhasil membobol sistem Lini belakang Iron Dome dan mengenai markas pasukan Lini belakang Israel (IDF) di Binyamina pada Minggu (13/10).
Kendaraan tak berawak atau UAV Hizbullah menghantam pangkalan militer yang berdekatan dengan kota di utara Tel Aviv, Binyamina.
“Pesawat tak berawak ini berhasil menembus radar Lini belakang Israel tanpa terdeteksi dan mencapai targetnya di kamp pelatihan Brigade elit Golani di Binyamina,” demikian pernyataan Hizbullah, dikutip CNN.
Binyamina terletak sekitar 64 km dari perbatasan Lebanon.
Serangan Hizbullah Bahkan menewaskan empat tentara Israel dan tujuh personel mengalami luka-luka.
Badan layanan darurat Magen David Adom Israel mencatat total 61 orang terluka imbas serangan tersebut.
Serangan ini merupakan respons usai Israel menggempur Lebanon pada Kamis. Bombardir pasukan Zionis menyebabkan 22 orang tewas dan 117 mengalami luka-luka.
Serangan Hizbullah kali ini Bahkan menjadi serangan paling berdarah sejak milisi itu berperang dengan Israel pada Oktober 2023.
Serangan tersebut Bahkan memicu pertanyaan kegagalan Iron Dome Israel.
Pada Minggu, tak ada laporan peringatan di Binyamina saat serangan berlangsung. Artinya ada kemungkinan Iron Dome tak aktif.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Akan segera menyelidiki bagaimana pesawat tak berawak bisa masuk tanpa membunyikan alarm di pangkalan.
“Kami Akan segera belajar dari insiden itu dan menyelidikinya,” kata Ia.
UAV, lanjut Ia, Merupakan ancaman yang Pernah dihadapi sejak awal Pertempuran.
“Kami Harus Mengoptimalkan Lini belakang kami,” imbuh Hagari.
Dalam beberapa pekan terakhir, Israel dan Hizbullah saling serang.
Israel membombardir habis-habisan dan meluncurkan invasi ke Lebanon. Hizbullah tak tinggal diam, mereka melawan dan membalas serangan Israel.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA