Jakarta, CNN Indonesia —
Conclave atau pemilihan Paus baru mulai digelar hari ini, Rabu (7/5) di Kapel Sistina, Vatikan.
Pemilihan paus diikuti 133 elektor kardinal yang Pernah disumpah untuk menjaga rahasia selama proses berlangsung. Sepanjang conclave para kardinal Bahkan diisolasi untuk terhindar dari intervensi dunia luar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat berada di Kapel Sistina, para kardinal Akan segera menggelar misa pada pukul 10 pagi waktu setempat (sekitar pukul15.00 WIB) sebelum conclave dimulai. Nantinya mereka bakal mendapat kartu suara bertuliskan Eligo in summum pontificem (saya memilih paus).
Setiap kardinal menulis nama kandidat pilihan dengan Tips menyamarkan tulisan tangan lalu melipat surat suara dan membawanya sembari diangkat Ke arah altar.
Para kardinal kemudian memasukkan surat suara ke guci perunggu berlapis perak. Paus Terfavorit Dianjurkan mengantongi dua pertiga suara.
Bila tak sampai angka itu, pemungutan Akan segera kembali diulang dua kali setiap pagi dan dua kali setelah tengah hari. Bila setelah hari ketiga tidak ada paus yang Terfavorit, dapat dilakukan istirahat satu hari untuk berdoa.
Proses ini diulang setelah setiap tujuh pemungutan suara. Setelah 33 putaran, Akan segera terjadi putaran kedua antara dua peraih suara terbanyak.
Dalam conclave kali ini sekitar 80 persen berasal dari global south atau negara berkembang.
Beberapa nama kardinal yang disebut-sebut jadi kandidat Paus Bahkan beredar di publik. Mereka di antaranya Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal dari Italia Pietro Parolin, kardinal dari Ghana Peter Turkson, Sampai sekarang Kardinal Fridolin Ambongo dari Kongo.
Meskipun demikian demikian, Sebanyaknya pihak meyakini tak menutup kemungkinan paus yang dipilih dalam conclave tak ada dalam bursa yang Pernah beredar di publik.
(isa/dna/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA