Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan alasan ogah setop membombardir Lebanon meski Amerika Serikat dan negara lain menyerukan gencatan senjata.
Netanyahu tetap keras kepala untuk memburu milisi Hizbullah di Lebanon meski menyebabkan lebih dari 500 warga sipil tewas di negara itu.
Ia menegaskan Tel Aviv tidak Nanti akan berhenti melancarkan serangan ke Lebanon Bila belum mencapai tujuan utamanya.
“Kami Nanti akan melanjutkan menyerang Hizbullah (di Lebanon) dengan kekuatan penuh dan tidak Nanti akan berhenti sampai kami mencapai tujuan, utamanya Merupakan mengembalikan para warga di utara ke rumah mereka dengan selamat,” ujar Netanyahu.
Pemerintahannya pun bersikap Nanti akan berpaling dari rencana gencatan senjata yang diserukan Sebanyaknya negara termasuk AS.
Netanyahu Bahkan enggan merespons proposal gencatan senjata yang dirancang oleg Amerika Serikat dan Prancis, seperti dikutip dari the Guardian.
Kantor PM Israel bahkan menyatakan bahwa Netanyahu “memerintahkan IDF (Pasukan Lini belakang Israel) untuk melanjutkan pertempuran dengan kekuatan penuh sesuai rencana yang Pernah terjadi disampaikan kepadanya.”
“Pertempuran di Gaza Bahkan Nanti akan berlanjut sampai semua tujuan Pertempuran tercapai,” demikian pernyataan kantor PM Israel.
Israel Pada Saat ini Bahkan bertujuan memulangkan sekitar 60 ribu warganya ke wiayah utara dengan selamat setelah mengungsi karena gempuran milisi Hizbullah sejak 8 Oktober lalu.
AS dan Prancis Pada Saat ini Bahkan terus mengupayakan proposal gencatan senjata di Lebanon. Para pejabat Washington terus membujuk Netanyahu sebelum ia menyampaikan pidato di markas PBB, New York, pada Jumat (27/9) waktu setempat.
Mereka berpendapat bahwa jeda pertempuran antara Israel dan Hizbullah bisa membuka ruang untuk membuka kembali Perundingan antara Israel dan Hamas yang Pernah lama terhenti terkait upaya pembebasan sandera.
Gedung Putih pun sebelumnya optimistis bahwa Netanyahu Nanti akan menyetujui proposal gencatan senjata antara Israel dengan Hizbullah di Lebanon.
(bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA