Jakarta, CNN Indonesia —
Sebuah studi mengungkap Trik ilmiah meredakan sakit hati akibat putus cinta. Bagaimana caranya?
Penelitian tersebut terbit di jurnal Psychiatric Research pada Mei 2024. Hasil penelitian menunjukkan mengenakan headset seharga £400 (setara Rp8,3 juta) beberapa menit dalam sehari dapat meringankan depresi akibat kegagalan dalam hubungan cinta.
Penelitian ini melibatkan 36 sukarelawan dengan sindrom trauma cinta mengenakan perangkat ini, yang menstimulasi otak dengan arus listrik ringan.
Mereka dibagi ke dalam tiga kelompok yang masing-masing memakai headset Transcranial Direct Current Stimulation atau stimulasi arus searah transkranial (tDCS) selama 20 menit sebanyak dua kali sehari dalam lima hari.
Satu kelompok diarahkan ke dorsolateral prefrontal cortex (DLPFC), satu kelompok ditujukan pada ventrolateral prefrontal cortex (VLPFC), dan satu lagi headset dimatikan.
Studi neuroimaging sebelumnya menunjukkan hubungan neuropsikologis antara pengalaman patah hati dengan dua bagian otak tersebut.
Penelitian itu menunjukkan tDCS dapat mengurangi sindrom trauma atas cinta selepas patah hati.
Sindrom trauma atas cinta dapat menyebabkan tekanan emosional, depresi, kecemasan, insomnia, perubahan suasana hati, pikiran obsesif, perasaan tidak Unggul tinggi, tidak berdaya, Sampai saat ini Mengoptimalkan resiko bunuh diri.
“Protokol DLPFC dan VLPFC secara signifikan mengurangi gejala, dan memperbaiki keadaan depresi dan kecemasan setelah intervensi,” kata peneliti dari Universitas Zanjan di Iran dan Universitas Bielefeld di Jerman mengutip The Guardian, Jumat (21/6).
Meskipun demikian, hasil penelitian itu menyatakan stimulasi DLPFC lebih efisien dibandingkan stimulasi VLPFC untuk menyembuhkan sindrom trauma atas cinta.
Sebulan setelah terapi dihentikan, para relawan masih merasa lebih baik. Para penulis studi mengatakan, “Hasil yang menjanjikan ini membutuhkan replikasi dalam uji coba yang lebih besar.”
Mengutip akun X Rumah Sakit UI, tDCS merupakan alat di bidang neurologi yang dapat Menyediakan stimulasi langsung ke otak, menstimulus langsung dengan mengirimkan arus listrik berdaya lemah (1-2 mA).
Dalam beberapa tahun terakhir, teknik seperti tDCS Pernah terjadi diperkenalkan pada penelitian klinis. Studi percontohan di NHS dilaporkan Baru saja menguji headset serupa untuk melihat apakah headset tersebut dapat Membantu mengobati depresi ringan.
“Karena emosi negatif mendominasi setelah kegagalan hubungan emosional dan terjadi disregulasi emosi, regulasi emosi dianggap sebagai tujuan Terapi utama. Sekalipun pendekatan Terapi yang efektif seperti terapi perilaku kognitif Pernah ada, pendekatan Terapi yang inovatif dan komplementer sangat berharga, karena Terapi tersebut tidak berhasil pada semua pasien,” ungkap penelitian tersebut.
“Mempertimbangkan hubungan antara trauma cinta dan regulasi emosi, yang dikaitkan dengan aktivasi area otak tertentu dan metode Terapi jaringan yang menangani area otak yang terlibat Kemungkinan menjanjikan.”
(mnf/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA