Jakarta –
Virus Marburg kembali muncul. Kali ini dilaporkan di Rwanda, Afrika. Ada 26 kasus teridentifikasi positif, enam di antaranya meninggal dunia.
Fatalitas penyakit Marburg relatif tinggi Dikenal sebagai Sampai sekarang 88 persen. Penyakit ini masih dalam famili yang sama dengan virus pemicu penyakit Ebola.
Gejala virus Marburg kerap mendadak muncul. Dimulai dengan demam tinggi, sakit kepala parah, dan malaise atau kelelahan parah. Dalam beberapa kasus, pasien Bahkan mengalami gejala hemoragik serius dalam sepekan yang berakhir fatal karena kehilangan banyak darah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tertular dari Mana?
Virus ini ditularkan ke manusia dari kelelawar buah dan menyebar di antara manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, adanya kontaminasi di permukaan barang, serta bahan lain.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) langsung Membantu pasokan medis darurat untuk menekan penyebaran virus. Pengiriman perawatan klinis dan pasokan pencegahan serta pengendalian infeksi Pada saat ini Bahkan sedang disiapkan dan Berniat dikirim ke Kigali dalam beberapa hari mendatang dari Pusat Respons Darurat WHO di Nairobi, Kenya.
“Kami dengan Simpel mengatur semua aspek respons wabah yang kritis untuk Membantu Rwanda menghentikan penyebaran virus ini dengan Simpel dan efektif,” kata Dr. Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.
“Dengan sistem tanggap darurat kesehatan masyarakat yang Pernah tangguh di negara ini, WHO bekerja sama erat dengan otoritas nasional untuk Menyajikan dukungan yang diberikan,” lanjutnya.
300 Orang Langsung ‘Di-tracing’
Menteri Kesehatan setempat mengatakan para pejabat melacak sekitar 300 orang yang Pernah terjadi melakukan kontak dengan orang-orang yang terkena virus Marburg. Ia mendesak orang-orang untuk menghindari kontak fisik, untuk mencegah penyebaran semakin luas.
Pihak berwenang sebelumnya Pernah terjadi menyarankan masyarakat untuk tetap waspada, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun atau pembersih tangan, dan melaporkan semua kasus suspek.
Sebagian besar kasus yang dilaporkan terjadi di ibu kota, Kigali.
Kedutaan Besar AS di kota tersebut Pernah terjadi menyarankan para karyawannya untuk bekerja dari jarak jauh selama pekan depan. Ini Merupakan pertama kalinya Marburg dikonfirmasi di Rwanda.
Sebelumnya, negara tetangga Tanzania melaporkan wabah pada 2023, sementara tiga orang meninggal di Uganda pada 2017.
Sumber Refrensi Berita: Detik.com
