Upin & Ipin, Tips Malaysia Tampilkan Kehidupan Multietnis via Kartun


Cerita Bersambung kartun asal Malaysia Upin Ipin Pernah terjadi lama menjadi salah satu acara kartun favorit orang Indonesia.

Kartun tersebut menceritakan kisah dua anak kembar yatim piatu yang hidup di kota kecil di Malaysia bersama nenek dan kakaknya.

Cerita upin dan ipin kebanyakan berpusat pada aktivitas anak-anak sehari-hari Disebut juga sekolah dan bermain bersama teman-temannya. Uniknya, kartun ini turut menampilkan Sebanyaknya tokoh pendukung seperti teman-teman upin dan ipin dan tetangga mereka yang berasal dari berbagai macam suku.


Hal ini pun secara tidak langsung dinilai menggambarkan kehidupan warga Malaysia yang tak hanya diisi oleh bangsa Melayu, tapi Bahkan beberapa etnis ainnya.

Upin Ipin sebagai gambaran masyarakat Malaysia

Kehidupan masyarakat Melayu Malaysia dapat tercermin dalam berbagai aspek, salah satunya melalui tontonan Cerita Bersambung.

Artikel jurnal karya Endy Saputro yang bertajuk “Upin & Ipin: Melayu Islam, Politik Kultur, dan Dekomodifikasi New Media,” menggarisbawahi Cerita Bersambung Upin-Ipin sebagai aspek new media untuk mengenalkan konsep multikultural ke khalayak umum.

New media merupakan salah satu istilah umum untuk menggambarkan proses penyampaian informasi melalui media digital, salah satunya seperti Cerita Bersambung kartun.

Dalam artikel itu, Saputro menyebut Upin-Ipin menjadi salah satu Tips bagi pemerintah Malaysia untuk mengenalkan Kebiasaan negara tersebut.

Pemerintah Malaysia pada saat itu Bahkan turut menggalakkan beberapa studio produksi media di Malaysia untuk menggarap animasi lokal guna mengenalkan lebih dalam Kebiasaan Negeri Jiran.

Menurut pengamat Kebiasaan dari Universitas Diponegoro, Rifka Pratama, menyebut Cerita Bersambung Upin-Ipin bertujuan untuk menjalin komunikasi lintas Kebiasaan.

“Saya kira benar bahwa Cerita Bersambung/Sinema Upin Ipin termasuk upaya untuk membangun dan menguatkan citra Malaysia sebagai negara multietnis. Dalam hal ini, Cerita Bersambung Upin Ipin masuk sebagai salah unsur nation branding Malaysia,” ungkap Pratama kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/6).

Terlebih lagi, mayoritas penduduk Malaysia yang berasal dari etnis Melayu tak merasa keberatan hidup berdampingan dengan kaum pendatang atau imigran dari beragam etnis.

Keberagaman tersebut lantas disampaikan dalam bentuk animasi Upin-Ipin sebagai alat pengenalan multietnis di Malaysia.

Pengaruhi anak-anak

Pengenalan karakter animasi Upin Ipin kerap menjadi sorotan masyarakat. Sebab, pembawaan tokoh dalam Cerita Bersambung itu dinilai mudah dimengerti oleh penonton dari berbagai kalangan.

Menurut artikel jurnal oleh Dahlan bin Abdul Ghani dari Universiti Kuala Lumpur yang bertajuk “Upin & Ipin: Promoting Malaysian Culture Values Through Animation,” menyebut kartun Cerita Bersambung itu dapat mempengaruhi Tips berpikir anak-anak untuk merespon keragaman Kebiasaan di Malaysia.

“Karakter dalam Upin dan Ipin mewakili identitas orang Malaysia, dimana mereka mengenalkan kepekaan dan penerimaan orang lain melalui rasa hormat dan pengakuan terhadap Kebiasaan Sekalipun ada perbedaan,” demikian tertulis dalam artikel jurnal tersebut.

Ghani kemudian lanjut menulis bahwa Cerita Bersambung kartun Upin Ipin memiliki resonansi Kebiasaan yang kuat bagi anak-anak.

Hal serupa Bahkan diungkapkan oleh Pratama yang menilai suatu karakter ataupun tokoh dalam Sinema dan Cerita Bersambung acapkali terinspirasi dari realita masyarakat.

“Saya melihat Cerita Bersambung Upin Ipin sebagai produk Kebiasaan populer yang dapat dimaknai berbeda oleh beragam pihak,” ujar Pratama.

“Saya melihat Cerita Bersambung tersebut (utamanya dalam konteks unsur intrinsiknya) berupaya Menyajikan “model” interaksi lintas Kebiasaan yang harmonis,” tambahnya.

(val/rds/bac)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA