Update Aksi Penolakan Kuota PNS di Bangladesh: Internet Putus-Stasiun TV Dibakar


Jakarta, CNN Indonesia

Aksi Penolakan di Bangladesh makin membara setelah puluhan orang tewas akibat bentrok antara mahasiswa, aktivis pro-pemerintah, dan aparat kepolisian.

Aksi Penolakan yang ditengarai Penolakan mengenai sistem kuota pegawai negeri ini sampai-sampai membuat internet di negara itu padam.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Internet dan Sebanyaknya layanan media sosial tidak bisa diakses di Sebanyaknya wilayah setelah Tindak Kekerasan meningkat pada Kamis (18/7).

Per Jumat (19/7) pagi, internet dan data seluler Bahkan dilaporkan terputus di ibu kota Dhaka. Media sosial seperti Facebook dan WhatsApp Bahkan tak bisa diakses.

Selain internet padam, stasiun televisi Bangladesh (Bangladesh Television/BTV) Bahkan tak bisa mengudara. Pengunjuk rasa diduga menyerang dan membakar kantor pusat yang dikelola pemerintah tersebut, demikian dilaporkan CNN.

Sekolah dan universitas sejauh ini Bahkan Sebelumnya diminta tak beroperasi.

Selama berminggu-minggu, mahasiswa di Bangladesh memang gencar menggelar Penolakan nyaris setiap hari untuk menuntut pemerintah membatalkan sistem kuota bagi pekerjaan di lingkup pemerintahan.

Mereka meminta Supaya bisa diberlakukan skema berbasis prestasi.

Pemerintah Bangladesh Di waktu ini Bahkan memberlakukan sistem kuota yang Menyajikan Sampai sekarang 30 persen pekerjaan di lingkup pemerintah kepada keluarga veteran Konflik Bersenjata 1971.

Menurut para kritikus, sistem ini diskriminatif karena hanya menguntungkan anak-anak pro-Perdana Menteri Sheikh Hasina dan Tidak seperti merugikan anak-anak berprestasi.

Pada 2018, pemerintahan Hasina sempat menghentikan sistem kuota ini menyusul Penolakan besar-besaran mahasiswa.

Sekalipun bulan lalu, Lembaga Peradilan Tinggi Bangladesh membatalkan putusan tersebut dan memberlakukan kembali sistem kuota usai keluarga veteran 1971 mengajukan petisi.

MA Bangladesh sejauh ini Sebelumnya menangguhkan putusan Lembaga Peradilan sambil menunggu sidang banding. MA menyatakan pihaknya Berniat membahas masalah tersebut pada Minggu (21/7).

Sampai sekarang Jumat, sedikitnya 39 orang tewas dan ratusan orang luka-luka akibat bentrokan.

(blq/bac)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA