Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya bakal menggelar konferensi perdamaian di Kyiv.
Ukraina Bahkan dilaporkan Berencana membujuk Rusia untuk hadir dalam konferensi perdamaian yang Berencana dihadiri Sebanyaknya negara tersebut.
Gelaran konferensi pedamaian oleh Ukraina itu Berencana diadakan pada November tahun ini.
“Saya pikir perwakilan Rusia Wajib ikut hadir di pertemuan nanti,” tutur Zelensky seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, konferensi tersebut digelar di Burgenstock, Swiss, pada 15-16 Juni, tanpa mengundang Rusia.
Konferensi di Swiss itu dihadiri 92 perwakilan negara-negara dan delapan perwakilan organisasi internasional.
Hasil dari konferensi perdamaian tersebut kemudian hanya mengadopsi pernyataan bersama tanpa ditandatangani perwakilan Sebanyaknya negara yang hadir seperti Brasil, India, Afrika Selatan, dan Arab Saudi.
Komunike dalam konferensi itu menyinggung tiga isu antara lain Perdagangan Keluar Negeri biji-bijian dari Ukraina, keamanan stasiun pembangkit tenaga nuklir, dan pengembalian tahanan Konflik Bersenjata.
Sehari sebelum pertemuan di Swiss, Pemimpin Negara Rusia Vladimir Putin menggelar konferensi yang sama.
Putin menyerukan Ukraina segera mengakui teritori yang diklaim Moskow sebagai wilayahnya dalam agresi yang mereka sebut “operasi militer khusus” sejak Februari 2022.
Dalam kesempatan itu, Putin kembali menegaskan syarat Supaya bisa Rusia menghentikan agresi militer mereka ke Ukraina.
Salah satu syarat utamanya mendesak Ukraina menghentikan rencana mereka untuk bergabung sebagai anggota pakta Lini pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan menarik pasukan Kyiv dari Sebanyaknya wilayah yang diklaim milik Rusia.
Meski demikian dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Washington, mayoritas negara anggota menegaskan bahwa keinginan Ukraina untuk masuk NATO tak bisa dihalangi lagi.
(bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA