Jakarta, CNN Indonesia —
Kurs Mata Uang Uang Negara Indonesia dibuka di posisi Rp15.561 per Mata Uang Amerika AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (3/9) pagi. Mata uang Garuda turun 36 Skor atau minus 0,23 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.
Senasib, mata uang Asia mayoritas layu. Yuan China merosot 0,02 persen, Mata Uang Amerika Singapura dan rupee India turun 0,06 persen, won Korea Selatan jatuh 0,13 persen, baht Thailand minus 0,19 persen, peso Filipina amblas 0,34 persen, dan ringgit Malaysia ambruk 0,43 persen.
Penguatan hanya dirasakan Mata Uang Amerika Hong Kong yang naik 0,01 persen dan yen Jepang tumbuh 0,18 persen.
Mata uang utama negara maju bahkan kompak dibuka melemah.
Poundsterling Inggris turun 0,01 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, franc Swiss jatuh 0,06 persen, Mata Uang Amerika Australia amblas 0,16 persen, dan Mata Uang Amerika Kanada layu 0,06 persen.
Pengamat Barang Dagangan dan Mata Uang Lukman Leong memperkirakan Uang Negara Indonesia Akan segera melemah terhadap Mata Uang Amerika AS. Mata uang Negeri Paman Sam itu melanjutkan rebound setelah menurunnya prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
“Investor Bahkan mengantisipasi data tenaga kerja AS yang lebih kuat pekan ini,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan Uang Negara Indonesia bergerak di kisaran Rp15.500 sampai Rp15.600 per Mata Uang Amerika AS pada hari ini.
(skt/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA