Tips Gaya Hidup Sehat Orang Jepang yang Bisa Ditiru Warga +62, Simpel Banget Kok!

Jakarta

Sebuah filosofi dari Jepang ternyata dapat Membantu warganya bisa berumur panjang dan tetap sehat, Dengan kata lain hara hachi bu. Praktik ini berasal dari ajaran Konfusianisme Jepang yang menganjurkan orang untuk hanya makan sampai sekitar 80 persen kenyang. Orang Indonesia Bahkan bisa meniru kebiasaan ini Supaya bisa sehat dan berumur panjang.

Praktik ini Bahkan mulai mendapat perhatian sebagai salah satu strategi untuk menurunkan berat badan. Meski hara hachi bu Kemungkinan bisa menekan makan secukupnya dan berhenti sebelum kenyang, praktik ini seharusnya tidak dianggap sebagai metode pembatasan diet.

Bertolak belakang dengan, praktik ini Merupakan Tips makan yang dapat Membantu mengatur kesadaran dan rasa syukur sambil memperlambat waktu makan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian tentang hara hachi bu masih terbatas. Tetapi, studi sebelumnya Pernah terjadi mengevaluasi pola makan secara keseluruhan dari mereka yang tinggal di wilayah, di mana filosofi makan ini lebih umum.

Justru, bukti yang ada menunjukkan hara hachi bu dapat mengurangi total asupan kalori harian. Hal ini Bahkan berkaitan dengan penurunan berat badan jangka panjang dan indeks massa tubuh (IMT) rata-rata yang lebih rendah.



Praktik ini Bahkan sejalan dengan pilihan pola makan yang lebih sehat pada pria, dengan peserta memilih untuk makan lebih banyak sayuran saat makan dan lebih sedikit biji-bijian saat mengikuti hara hachi bu.

Filosofi ini Bahkan memiliki banyak prinsip yang serupa dengan makan penuh kesadaran atau intuitif. Pendekatan berbasis kesadaran non-diet ini mendorong hubungan yang lebih kuat dengan isyarat lapar dan kenyang internal.

Penelitian menunjukkan kedua pendekatan ini Bahkan dapat Membantu mengurangi makan emosional dan Memanfaatkan kualitas diet. Dikutip dari ScienceAlert, ada beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan dari hara hachi bu:

  • Kesadaran dan makan secara intuitif dapat Menyajikan Tips yang lembut dan berkelanjutan untuk Membantu perubahan kesehatan jangka panjang.
  • Perubahan kesehatan yang berkelanjutan jauh lebih mudah dipertahankan dalam jangka panjang.
  • Mencegah kenaikan berat badan.
  • Dapat menjadi risiko bagi mereka yang menurunkan berat badan melalui pendekatan diet tradisional.
  • Lebih sadar Nanti akan makanan yang dikonsumsi.
  • Membantu kesehatan pencernaan.

Berikut Tips yang bisa dilakukan untuk mencoba hara hachi bu:

1. Periksa Tubuh Sebelum Makan

Tanyakan kembali ke tubuh, apakah rasa lapar yang muncul karena lapar fisik, emosional, atau hanya kebiasaan. Manakala lapar secara fisik, menyangkal diri sendiri hanya Nanti akan menyebabkan keinginan yang lebih kuat atau makan berlebihan nantinya.

Justru, Manakala merasa bosan, lelah, atau stres, luangkan waktu sejenak. Memberi diri ruang untuk merenung dapat Membantu mencegah makanan menjadi mekanisme koping default.

2. Makan Tanpa Gangguan

Cobalah untuk makan tanpa melihat layar ponsel atau televisi. Layar sering kali berfungsi sebagai pengalih perhatian dari isyarat kenyang, yang dapat menyebabkan makan berlebihan.

3. Perlambat dan Nikmati Setiap Gigitan

Makan seharusnya menjadi pengalaman sensorik dan memuaskan. Memperlambat makan memungkinkan tubuh tahu kapan kenyang dan Sangat dianjurkan berhenti makan.

4. Usahakan Merasa Kenyang, Bukan Kekenyangan

Manakala menganggap lapar sebagai satu dan begitu kenyangnya Sampai saat ini Wajib berbaring, itu Merupakan rasa kekenyangan bukan rasa kenyang yang Pada dasarnya. Makan perlahan selaras dengan sinyal tubuh Nanti akan Membantu mencapai hal itu.

5. Berbagi Makanan saat Memungkinkan

Koneksi dan percakapan Merupakan bagian dari apa yang membuat makanan bermakna. Koneksi saat makan Merupakan hal yang Menarik bagi manusia dan merupakan kunci umur panjang.

6. Utamakan Nutrisi

Pastikan makanan kaya Nanti akan vitamin, mineral, serat, dan energi. Manakala hanya berfokus pada makanan lebih sedikit Bahkan mengalihkan perhatian dari aspek nutrisi yang lebih penting, seperti kualitas makanan dan asupan nutrisi esensial.

Halaman 2 dari 3

(sao/kna)







Sumber Refrensi Berita: Detik.com