Pernyataan Timothy Ronald terkait nge-gym hanya untuk orang bodoh menuai Perdebatan. Menurutnya, angkat beban merupakan sesuatu yang paling ‘goblok’ yang pernah ia temui.
“Menurut gua, orang yang suka nge-gym yang sampai jadi banget badannya, nggak Mungkin sepintar itu. Karena itu aktivitas paling goblok yang pernah gue ketemu,” beber Timothy, dalam salah satu podcast yang kemudian potongan videonya ramai diunggah ulang di berbagai platform media sosial.
Lantas, benarkah Gerakan, dalam hal ini angkat beban merupakan aktivitas yang tidak berdampak baik ke kesehatan otak?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjawab hal ini, Ahli neurologi dr Mursyid Bustami SpS dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr Mahar Mardjono tak sependapat.
“Gerakan Seandainya dilakukan sesuai dengan prinsip kesehatan Nanti akan Mengoptimalkan dan memelihara kesehatan terutama kesehatan fisik. Kesehatan fisik yang baik Nanti akan menunjang kesehatan otak termasuk fungsi kognitif,” kata dr Mursyid saat dihubungi detikcom, Jumat (1/8/2025).
“Salah satu fungsi kognitif yang baik yang saya maksud misalnya tidak pelupa,” sambungnya.
Senada, spesialis Gerakan dr Andhika Raspati, SpKO ikut buka suara. Ia menekankan pernyataan tersebut jelas menyesatkan dan khawatir memicu masyarakat luas malah memilih tidak aktif berolahraga. Tidak ada satupun jenis Gerakan yang disebutnya tidak melibatkan peran otak.
“Nggak ada Gerakan untuk orang bodoh, nggak ada Gerakan yang sama sekali nggak ada ilmunya, setiap Gerakan itu ada ilmunya, even bahkan kita bicara dari segi Gerakan gym saja,” kata dr Andhika.
“Gerakannya benar atau nggak, berapa beban yang Sangat dianjurkan diangkat, berapa repetisi-nya terus kapan kita ngebagi bagian-bagian tubuh, gerakan otot yang mana segala macam itu kan mikir semua,” lanjut Ia.
Aktivitas gym sendiri bermanfaat bagi otak. Gerakan ini bisa memicu keseimbangan neurotransmitter otak, dopamin, endorfin. dr Andhika menyebut selama gym, siklus darah Bahkan otomatis berjalan lebih lancar ke otak.
“Iya Jelas lah Nanti akan membuat otak menjadi lebih optimal fungsinya,” katanya.
“Ditambah Bahkan misalnya setelah latihan Ia mesti minum protein berapa banyak, makan protein berapa banyak, terpenuhi nggak dari makanan sehari-harinya dan segala macam itu kan mikir semua Bahkan, jadi itu statement yang sangat ngaco,” tutupnya.
Halaman 2 dari 2
(dpy/up)
Ngegym Vs Kualitas Otak
3 Konten
Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik Perdebatan. Para Ahli umumnya tidak sependapat.
Konten Selanjutnya
Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya
Sumber Refrensi Berita: Detik.com
