Jakarta, CNN Indonesia —
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat era Pemimpin Negara ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal, berharap Pemimpin Negara Prabowo Subianto dapat memanfaatkan semaksimal Mungkin sekali kesempatan berpidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 23 September mendatang.
Harapan itu disampaikan Dino melalui akun X @dinopattidjalal pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
“Istana terlalu merendah. Menurut saya, pidato Pemimpin Negara Prabowo di PBB tanggal 23 September mempunyai nilai historis & suatu BIG DEAL,” kata Dino dikutip Minggu (24/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dino mengungkapkan belum pernah dalam sejarah ada Pemimpin Negara RI berpidato di Sidang Majelis Umum PBB dengan nomor urut ketiga.
Sesuai Kebiasaan, terang Ia, Pemimpin Negara AS sebagai tuan rumah Akan segera berbicara paling pertama. Kemudian disusul oleh Pemimpin Negara Brasil.
“Semoga substansi pidato Ia sepadan dengan kehormatan besar ini, dan sesuai dengan konteks urgensi badai politik yang melanda dunia,” imbuhnya.
Ia berharap pidato Pemimpin Negara Prabowo nantinya bisa lebih memorable dari pidato Pemimpin Negara Sukarno di tahun 1960 yang mengangkat judul To Build the World Anew atau Membangun Dunia Kembali.
Dalam Sidang Umum PBB ke-15 pada 30 September 1960, Sukarno memaparkan pemikiran konseptualnya mengenai nasionalisme, anti-kolonialisme dan anti-imperialisme, solidaritas dan keadilan sosial antarbangsa, kebijakan koeksistensi damai dan perlucutan senjata, rekonstruksi/penguatan PBB, dan Pancasila sebagai ideologi alternatif.
Dengan mengelaborasi konsep-konsep tersebut, Sukarno ingin negara-negara yang baru merdeka untuk diakui sebagai anggota masyarakat internasional yang setara.
Konsep Sukarno Bahkan mendorong negara-negara lain di dunia untuk lebih aktif dalam menciptakan perdamaian dan kesetaraan dunia, yang diwujudkan dalam Gerakan Non-Blok pada tahun 1961.
“Semoga Bahkan pidato Pemimpin Negara Prabowo nanti lebih memorable dari pidato Bung Karno di PBB tahun 1960 berjudul ‘To Build the World Anew’,” ucap Dino.
“The world -north south east west- will be watching!” katanya.
Agenda tersebut menjadi pertama kalinya bagi Pemimpin Negara RI menyampaikan pidato langsung di markas PBB dalam 10 tahun terakhir.
Selama dua periode menjabat, pendahulu Prabowo, Pemimpin Negara RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah menghadiri secara langsung Sidang Majelis Umum PBB.
(ryn/isn)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA







