Taman Nasional Komodo Berencana Tutup untuk Aktivitas Wisata


Jakarta, CNN Indonesia

Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT (NTT), direncanakan bakal menutup aktivitas wisata. Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Pernah menyampaikan rencana penutupan tersebut.

Justru, belum diketahui kapan tepatnya Taman Nasional Komodo Berencana menutup total aktivitas wisatanya. Pada saat ini, BNTK masih mengkaji rencana penutupan wisata di Taman Nasional Komodo.

BTNK menargetkan penutupan Taman Nasional Komodo baru Berencana terealisasi pada pertengahan tahun depan. “Tahun ini kajiannya selesai sehingga diharapkan pertengahan tahun depan Pernah terjadi bisa diterapkan secara bertahap,” kata Kepala BTNK Hendrikus Rani Siga, seperti dikutip Detik, Senin (15/7).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendrikus membeberkan bahwa bukan tidak Mungkin Taman Nasional Komodo menutup secara total aktivitas wisata. Ia menambahkan, keputusan penutupan semua tergantung hasil kajian dan respons masyarakat serta pihak terkait.

“Niscaya Berencana memperhatikan kebutuhan pengelolaan dan respons masyarakat, dimungkinkan Berencana ditutup total,” ucapnya.

Hendrikus mengungkapkan terdapat empat alasan soal perlunya Taman Nasional Komodo melakukan penutupan aktivitas wisata. Salah satunya karena Taman Nasional Komodo butuh pemulihan dari aktivitas wisata yang intens selama ini.

“Menyajikan kesempatan kawasan dan sumber daya alam TNK untuk bisa ‘beristirahat dan atau memulihkan diri’ dari tekanan akibat aktivitas wisata yang akhir-akhir ini sangat intens dan cenderung meningkat,” tuturnya.

Ditambah lagi dengan, penutupan dinilai bisa mendorong spot-spot wisata di daratan Pulau Flores sebagai destinasi utama selain Taman Nasional Komodo. Hendrikus menerangkan bahwa selama ini kunjungan wisatawan hanya terpusat di kawasan Taman Nasional Komodo.

“Menjadikan daya tarik wisata di ‘mainland’ Pulau Flores Bahkan sebagai tujuan wisata pilihan utama selain TNK,” ujarnya.

(wiw)

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version