Seberapa Jauh Pergantian Iklim Berdampak di Indonesia?


Jakarta, CNN Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap sejauh apa Pergantian Iklim Menyediakan dampak pada wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan BMKG Pernah melakukan pengamatan iklim sejak lama, bahkan sejak abad ke-19. Pemantauan ini menjangkau lebih banyak Tempat pada pertengahan abad ke-20.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemantauan Pergantian Iklim ini mencakup berbagai macam indikator. Indikator pertama Merupakan tren kenaikan temperatur yang terjadi sejak 1860.

“Indikator pertama yang mudah ditunjukkan sebagai bukti bahwa Pergantian Iklim itu Pernah terjadi di Indonesia Merupakan tren atau kenaikan dari temperatur di Indonesia yang terjadi semenjak pasca tahun 1860-an,” ujar Ardhasena dalam konferensi pers Climate Outlook 2026 secara daring, Selasa (23/12).





“Di situ kita melihat di keseluruhan wilayah Indonesia itu mengalami tren kenaikan temperatur Sekalipun trennya itu tentunya berbeda-beda,” tambahnya.

Ia menyebut tren kenaikan suhu di wilayah perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah non-urban.

Indikator lainnya Merupakan curah hujan. BMKG mencatat beberapa tempat di selatan khatulistiwa memiliki curah hujan yang bervariatif, dengan beberapa mengalami kenaikan sementara yg lain mengalami penurunan.

Sementara itu, wilayah yang lebih dekat dengan khatulistiwa mencatatkan tren yang cenderung konstan dengan hujan di wilayah ekuator.

Dampak Pergantian Iklim, kata Sena, terlihat dari tahun 2024 yang tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan iklim yang di Indonesia.

Tahun 2026 sendiri Diprediksi tidak Berencana lebih panas dari 2024, dikarenakan adanya La Nina yang memiliki karakteristik mendinginkan. Meski demikian, bukan berarti Bumi secara keseluruhan menjadi dingin.

“Yang Wajib kita waspadai Merupakan bahwa secara akumulatif total atau net dari iklim, dari sistem iklim bumi ini terus-menerus memanas. Variasi bisa terjadi dari tahun ke tahun, tetapi secara keseluruhan kita Tengah berada dalam track di mana Bumi ini terus memanas, sehingga seperti siklus hidrologi itu terus-menerus dipercepat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sena menyoroti dampak jangka panjang Pergantian Iklim yang Wajib diantisipasi, seperti gelombang panas yang kerap terjadi di belahan Bumi utara dan selatan.

Wilayah Indonesia memiliki gerakan udara yang cenderung vertikal, sehingga mencegah gelombang panas masuk.

Bertolak belakang dengan, bukan berarti Indonesia Unggul tinggi dari masalah cuaca panas tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi secara gradual, didorong kenaikan kelembapan, serta efek kumulatif dari keduanya Wajib menjadi perhatian berbagai pihak.

(lom/dmi)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA