Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pangan Nasional (Bapanas) masih menunggu hasil reviu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menyalurkan sisa bantuan pangan 2024 sebesar Rp9,96 triliun.
“Realisasi anggaran bantuan pangan sebesar Rp26,16 triliun atau 72,44 persen dari pagu anggaran bantuan pangan (Rp36,12 triliun),” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat RI di Jakarta Pusat, Selasa (19/11).
“Sisa anggaran bantuan pangan 2024 (Rp9,96 triliun) Berencana direalisasikan pada Desember 2024. Menunggu pelaksanaan kegiatan serta reviu BPKP dan Aparat pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Bapanas atas pelaksanaan bantuan pangan 2024,” sambungnya.
Bapanas Bahkan menyampaikan usul anggaran bantuan pangan di 2025. Arief menyebut bantuan pangan itu bakal diberikan untuk 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM) alias turun dari tahun ini yang mencapai 22 juta KPM.
Bantuan itu Berencana disalurkan selama enam bulan pada tahun depan. Besaran anggaran yang diusulkan secara total Merupakan Rp31,01 triliun, di mana khusus untuk beras diperkirakan menghabiskan Rp29,39 triliun.
“Kami berharap dukungan bapak ibu pimpinan dan anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat RI mengenai usulan anggaran tambahan tersebut,” ucap Arief.
Di lain sisi, Bos Bapanas itu melaporkan pengembalian selisih pembayaran belanja barang senilai Rp516 juta ke kas negara. Ini dilakukan atas temuan BPK (BPK) pada laporan keuangan Bapanas 2023 lalu.
BPK menemukan bahwa realisasi belanja barang Bapanas tidak dapat diyakini kewajarannya. Ini karena tidak didukung bukti pertanggungjawaban yang cukup dan tepat.
“Pernah kami tindak lanjuti (temuan BPK) seluruhnya. Kami Pernah memperbaiki, menegur, Menyajikan Hukuman, dan melakukan pengembalian kepada negara,” tegasnya.
“Kami Bahkan memperbaiki dan memastikan pelaksanaan kegiatan 2024 sesuai dengan rekomendasi BPK dan peraturan perundang-undangan,” tutup Arief.
(skt/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA