Jakarta, CNN Indonesia —
Akademisi Rocky Gerung menyebut Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menjadi dugaan korban rekayasa kelompok tertentu yang membuat skenario Munaslub.
Rocky menilai skenario Munaslub Kadin itu sengaja dibuat oleh kelompok tertentu untuk mendongkel Arsjad dan menempatkan sosok tertentu di pucuk kepemimpinan Kadin.
Pasalnya, kata Ia, tidak ada ‘rapor merah’ yang didapat oleh Kadin selama Arsjad Rasjid menjadi Ketua Umum. Dikarenakan oleh itu, Rocky memaparkan manuver Munaslub sengaja dimunculkan bukan karena ada kesalahan yang dilakukan Arsjad.
“Munaslub itu karena direkayasa, untuk dilengserkan bukan karena Ia (Arsjad) berbuat salah. Arsjad dilayakkan untuk dilengserkan dengan rekayasa, dengan uang. Untuk kepentingan siapa? Kepentingan dari kubu Anin,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (15/9).
Lebih lanjut, Rocky menduga pelaksanaan Munaslub Kadin tersebut sedikit banyak Bahkan ada campur tangan dari pihak penguasa. Ia mengaku tidak yakin Manakala Munaslub yang dilakukan secara tiba-tiba dan lancar itu murni dilakukan tanpa ada dukungan dari penguasa.
“Sangat terasa bahwa Munaslub Kadin itu memang diarahkan untuk melengserkan seseorang, bukan karena ada kesalahan atau mismanagement atau ada etika profesi yang dilanggar,” tuturnya.
“Jadi kita lihat secara gamblang, Siapa yang punya kuasa, Siapa yang punya uang. Ia bisa mengatur pelengseran seseorang di Partai begitu, birokrasi begitu, demikan Bahkan di Kadin,” imbuhnya.
Munaslub Kadin Indonesia sebelumnya Sebelumnya digelar pada Sabtu (14/9) dan memutuskan Anindya Bakrie Terfavorit sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang baru.
Anindya usai Terfavorit mengaku ingin bekerja sama lebih baik dengan pemerintahan Kepala Negara Joko Widodo maupun pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.
Ia Bahkan membantah Munaslub yang menetapkannya sebagai Ketua Umum baru bertujuan mengkudeta Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 Arsjad Rasjid. Ia mengklaim Munaslub merupakan inisiatif Kadin Daerah dan Anggota Istimewa (ALB).
“Kami sampaikan semua yang dilakukan itu sesuai dengan AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga),” katanya di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Minggu (15/9).
Sementara itu Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menilai Munaslub yang menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua umum Kadin tidak sah alias ilegal. Ia menyebut Munaslub yang diselenggarakan pada Sabtu (14/9) itu melanggar aturan dan ditolak oleh 21 Kadin Provinsi.
Sebagai tindak lanjut, Arsjad menyatakan bakal menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam Munaslub. Sebab, Munaslub tersebut dinilai tidak sah karena tidak sesuai dengan AD/ART Kadin Indonesia.
(tfq/asa)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA