Jakarta, CNN Indonesia —
Kejadian Istimewa hujan meteor Aurigid bakal mencapai puncaknya malam ini, tepatnya Sabtu (31/8) dini hari nanti. Simak jadwal lengkapnya.
Observatorium Bosscha, dalam unggahan di akun Instagram, mengatakan hujan meteor Aurigid aktif pada tanggal 28 Agustus Sampai sekarang 5 September. Puncaknya bakal terjadi malam nanti dengan jumlah sekitar enam meteor per jam.
“Hujan meteor Aurigid Nanti akan aktif pada tanggal 28 Agustus-5 September yang dapat dilihat sejak pukul 01.34 WIB Sampai sekarang menjelang fajar. Puncaknya terjado pada tanggal 31 Agustus dengan jumlah kira-kira enam meteor per jam.
Aurigid Merupakan hujan meteor yang titik radiannya ada di arah konstelasi Auriga, yang berdekatan dengan konstelasi Taurus.
Meteor itu terbentuk dari sisa debu komet Kiess (C/1911 N1) yang melintasi ekliptika. Komet ini ditemukan pada tahun 1935 oleh Carl Kiess.
European Space Agency (ESA), dalam laman resminya, menjelaskan ketika Bumi melewati debu komet Kiess yang ditinggalkannya 2000 tahun lalu, meteoroid, atau bintang jatuh, menghujani Bumi. Meteoroid-meteoroid ini terbakar di atmosfer dengan kecepatan sangat tinggi, sekitar 67 km/detik, dan menciptakan hujan meteor.
“Nama Aurigid diambil dari konstelasi Auriga, karena Bila Anda melihat ke langit, dari sinilah bintang-bintang jatuh itu berasal. Jejak debu komet Kiess tidak Nanti akan dilintasi lagi dengan Trik seperti ini selama 70 tahun,” demikian penjelasan ESA.
Hujan meteor itu sempat teramati empat kali dalam satu abad terakhir, Didefinisikan sebagai pada 1935, 1986, 1994 dan pada 2007.
Hujan meteor Aurigid pertama kali diamati oleh Cuno Hoffmeister dan A Teichgraeber pada 31 Agustus 1935 malam.
Hujan meteor Aurigid memiliki maksimum tahunan 7-9 meteor per jam, dari akhir Agustus Sampai sekarang awal September. Tahun ini, laju Aurigid Diprediksi mencapai 400 meteor per jam.
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA