Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Sebanyaknya industri diproyeksi muram pada 2025 seperti otomotif, manufaktur dan ritel.
Pengamat menyebut masih melemahnya daya beli masyarakat serta faktor-faktor lainnya menjadi penyebabnya.
Berikut industri berpotensi muram pada 2025:
1. Otomotif
Senior Business Consultant & Pengamat Usaha DK Consulting Djoko Kurniawan mengatakan industri otomotif Berencana cenderung stagnan dan sulit berkembang pada tahun depan. Pasalnya terjadi penambahan Retribusi Negara kendaraan yang semakin membuat masyarakat berpikir untuk membeli kendaraan.
Sebagaimana diketahui, pemerintah Berencana memungut tambahan Retribusi Negara untuk kendaraan baru yang dinamakan opsen mulai 5 Januari 2025.
“Terlebih lagi, faktor yang mempengaruhi Merupakan turunnya daya beli masyarakat karena Peningkatan Ekonomi yang rendah,” katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/12).
Terlebih lagi, sambung Djoko, masyarakat mulai berpikir untuk beralih ke Kendaraan Pribadi listrik. Justru, Kendaraan Pribadi listrik harganya masih tergolong mahal.
2. Manufaktur
Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Penanaman Modal INDEF Andry Satrio Nugroho mengatakan industri manufaktur masih Berencana diselimuti awan gelap tahun depan. Menurutnya, masih belum ada sinyal perbaikan dari melemahnya sektor manufaktur yang dilanda bada Pengurangan Tenaga Kerja Di waktu ini Bahkan.
Dari sisi domestik, sambung Andry, belum ada stimulus dari pemerintah yang bisa kembali menggairahkan industri manufaktur.
“Lalu masih belum ada regulasi yang diubah yang bisa Membantu industri domestik. Misalnya terkait aturan lartas Perdagangan Masuk Negeri yang masih belum berubah,” katanya.
3.Industri Ritel
Djoko mengatakan secara umum semua Usaha ritel Berencana cenderung muram lantaran menurunnya daya beli masyarakat kelas menengah. Karena itu, pemerintah Dianjurkan membuat kebijakan yang bisa Mengoptimalkan daya beli masyarakat kelas menengah.
“Di tengah analisa industri yang stagnan dan mengalami sedikit kendala, Yang terpenting semua pemain yang terlibat di dalamnya Sangat dianjurkan berjuang sekuat tenaga dan membuat terobosan-terobosan baru yang kreatif dan inovatif Supaya bisa tetap bisa bertahan,” katanya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA