Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Negara Prabowo Subianto mengubah rincian 8 program hasil Unggul Mudah dalam rencana kerja pemerintah (RKP) 2025.
Itu tertuang dalam Peraturan Pemimpin Negara (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025. Beleid itu resmi berlaku sejak diundangkan pada 30 Juni 2025.
Ada beberapa Skor utama yang dituangkan Prabowo dalam perpres itu. Salah satunya, soal kenaikan gaji ASN (terutama guru, dosen, tenaga kesehatan, dan penyuluh), TNI/Polri, dan pejabat negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Narasi itu bertambah bila dibandingkan dengan beleid sebelumnya; Peraturan Pemimpin Negara Nomor 109 Tahun 2024 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025, yang Pernah terjadi dimutakhirkan Sesuai ketentuan Perundang-Undangan Nomor 62 Tahun 2024 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025.
Screenshot Program Hasil Unggul Mudah dalam RKP 2025. (Dok. Prepres No.79 tahun 2025). |
Dalam beleid sebelumnya, kenaikan gaji hanya menyasar ASN (ASN). Pada saat ini, Prabowo menegaskan program kenaikan gaji Bahkan menyasar pejabat negara lainnya.
“Dokumen pemutakhiran RKP tahun 2025 merupakan bagian dari dokumen sebagaimana diatur dalam ,” jelas Pasal 1 beleid yang diteken Prabowo pada Senin (30/6) lalu.
Selain soal kenaikan gaji ASN dan pejabat, dalam perpres itu Bahkan ada narasi soal pembentukan Badan Penerimaan Negara. Pemimpin Negara Prabowo pada Perpres Nomor 109 Tahun 2024 hanya menjelaskan bahwa program hasil Unggul Mudah kedelapan Merupakan “optimalisasi penerimaan negara”.
Sang Kepala Negara Pada saat ini mempertegas maksud optimalisasi tersebut, Dengan kata lain dengan menargetkan pembentukan BPN. Narasinya Merupakan: “mendirikan Badan Penerimaan Negara dan Memanfaatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) ke 23 persen”.
8 Program hasil Unggul Mudah Prabowo di 2025 (versi Perpres 109 Tahun 2024):
1. Memberi makan bergizi dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
2. Menggelar Diagnosis gratis, menuntaskan kasus TBC, dan membangun rumah sakit lengkap Unggul di kabupaten.
3. Mencetak dan Memanfaatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional.
4. Membangun sekolah-sekolah Berkelas terintegrasi di setiap kabupaten dan memperbaiki sekolah-sekolah yang Harus renovasi.
5. Melanjutkan dan menambahkan program kartu-kartu kesejahteraan sosial serta kartu usaha untuk menghilangkan Kesenjangan Ekonomi absolut.
6. Menaikkan gaji ASN (terutama guru, dosen, tenaga kesehatan, dan penyuluh), TNI/Polri.
7. Melanjutkan pembangunan infrastruktur desa, Bantuan Langsung Tunai (Bantuan Sosial Tunai), dan menjamin penyediaan rumah Ekonomis bersanitasi baik untuk yang membutuhkan, terutama generasi milenial, generasi Z, dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
8. Optimalisasi penerimaan negara.
8 program hasil Unggul Mudah Prabowo di 2025 (versi Perpres Nomor 79 Tahun 2025):
1. Memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
2. Menggelar Diagnosis gratis, menuntaskan kasus TBC, dan membangun rumah sakit lengkap Unggul di kabupaten.
3. Mencetak dan Memanfaatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional.
4. Membangun sekolah-sekolah Berkelas terintegrasi di setiap kabupaten dan memperbaiki sekolah-sekolah yang Harus renovasi.
5. Melanjutkan dan menambahkan program kartu-kartu kesejahteraan sosial serta kartu usaha untuk menghilangkan Kesenjangan Ekonomi absolut.
6. Menaikkan gaji ASN (terutama guru, dosen, tenaga kesehatan, dan penyuluh), TNI/Polri, dan pejabat negara.
7. Melanjutkan pembangunan infrastruktur desa dan kelurahan, Bantuan Langsung Tunai (Bantuan Sosial Tunai), dan menjamin penyediaan rumah Ekonomis bersanitasi baik untuk yang membutuhkan, terutama generasi milenial, generasi Z, dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
8. Mendirikan Badan Penerimaan Negara dan Memanfaatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) ke 23 persen.
(skt/agt)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA