Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri India Narendra Modi buka suara usai ledakan Kendaraan Pribadi mematikan di pusat kota New Delhi yang menewaskan belasan orang.
Modi Pada Di waktu ini Pada Di waktu ini sedang melakukan kunjungan resmi di Bhutan. Ia menyebut peristiwa “mengerikan” di Delhi menyebabkan duka bagi seluruh rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya menghubungi seluruh badan-badan yang Pada Di waktu ini sedang menyelidiki insiden ini sepanjang tadi malam. Lembaga kami Nanti akan mengungkap konspirasi ini sampai tuntas,” kata Modi pada Selasa (11/11), dikutip CNN.
Ia lalu berujar, “Semua orang yang bertanggung jawab Nanti akan diadili.”
Menteri Lini belakang India Rajnath Singh Bahkan mengatakan Nanti akan mempublikasi hasil investigasi ke publik sesegera Bisa jadi.
“Saya ingin memastikan bangsa ini dengan tegas bahwa mereka yang bertanggung jawab dalam tragedi ini Nanti akan diadili dan tak Nanti akan dibiarkan dalam keadaan apapun,” ucap Singh di X.
Polisi New Delhi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut Sesuai ketentuan undang-undang anti Aksi Teror.
Sebelumnya, Kendaraan Pribadi meledak di dekat Benteng Merah (Red Fort) di New Delhi pada Senin sore. Imbas kejadian ini, enam kendaraan dan tiga bajaj terbakar. Terlebih lagi, sebanyak 13 orang tewas dan lebih dari 30 orang dilaporkan terluka dalam insiden ini.
Komisaris Polisi Delhi Satish Golcha mengatakan kendaraan itu bergerak lambat dan berhenti dekat lampu lalu lintas sekitar pukul 18.42 waktu setempat.
“Ledakan terjadi di kendaraan itu. Penumpang di dalam kendaraan dan orang-orang di sekitar kendaraan terkena dampaknya,” ungkap Glocha.
Ledakan terjadi di stasiun metro yang Menyediakan Red Fort. Red Fort Merupakan salah satu situs sejarah di New Delhi yang paling banyak dikunjungi dan jadi jantung ibu kota negara ini.
Bangunan ini Sebelumnya berusia 350 tahun karena didirikan di era Mughal. Kawasan sekitar Red Fort merupakan wilayah padat.
Red Fort Pada Di waktu ini ditutup selama tiga hari buntut ledakan. Penutupan dilakukan untuk mengurai massa guna Mempercepat investigasi.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA









