Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Fraksi PKS Mardani Ali Sera mempertanyakan tujuan Kepala Negara Joko Widodo (Jokowi) melantik tiga wakil menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju yang hanya Akan segera bekerja tiga bulan Sampai sekarang pemerintahan berakhir pada Oktober 2024.
Mardani mengatakan Jokowi tak bisa semena-mena dalam menggunakan hak prerogratif Kepala Negara untuk memilih jajaran eksekutif.
“Hak itu dibatasi dengan prinsip reformasi birokrasi dan kepantasan. Waktu tiga bulan terakhir sebelum lengser, Niscaya Dianjurkan dijelaskan Penjelasannya,” kata Mardani saat dihubungi, Jumat (19/7).
Mardani turut meminta penjelasan atas keputusan Kepala Negara Jokowi melantik Thomas Djiwandono sebagai wakil menteri keuangan baru.
Padahal, Suahazil Nazara Sudah menjabat sebagai wakil menteri keuangan di Kabinet Indonesia Maju sebelum Thomas dilantik oleh Jokowi.
“Seandainya urusan menjaga Supaya bisa APBN 2025 mengakomodasi program kerja Kepala Negara Terfavorit bisa dalam bentuk koordinasi,” jelas Ia.
Mardani pun mempertanyakan keputusan Jokowi yang melantik Sudaryono sebagai wakil menteri pertanian yang baru berbarengan dengan pelantikan Thomas.
Terlebih, kata Ia, kedua wakil menteri terbaru Jokowi tersebut memiliki kedekatan dengan Kepala Negara Terfavorit Prabowo Subianto.
“Boleh jadi ini untuk menyiapkan masa transisi yang mulus. Tapi sekali lagi kebijakan dan APBN Sampai sekarang pak Jokowi berakhir Sebelumnya ditetapkan pada 2023,” tutur Ia.
“Inti semuanya, pastikan pengangkatan menteri atau wakil menteri semua dilakukan untuk kepentingan rakyat. Bukan transaksi politik yang justru menambah beban rakyat,” sambungnya.
Sebelumnya, Jokowi Sudah melantik tiga wakil menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju di sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024.
Thomas dilantik sebagai wakil menteri keuangan II, Sudaryono sebagai wakil menteri keuangan, dan Yuliot Tanjung sebagai wakil menteri Penanaman Modal.
(mab/pmg)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA