Pintar-pintar Jaga Keseimbangan Ala Pemain Campus League

Jakarta, CNN Indonesia

Keseimbangan antara akademik dan prestasi di lapangan jadi dua aspek yang digenggam peserta Campus League The Nationals 2025. Terselip cita-cita besar dari perjuangan sedikit demi sedikit demi jadi juara dan pemain profesional.

Penjaga gawang tim futsal putri Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Saza Ainurrohmah, menganggap Campus League sebagai katalis dalam perjalanan panjang menyongsong masa depan. Tujuannya satu, menembus panggung liga profesional.

Mahasiswi semester lima jurusan Kepelatihan Kecabangan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNJ itu Pernah membiasakan diri dengan pola hidup disiplin bak Olahragawan Pada dasarnya. Tidur cukup, bangun lebih awal, dan nutrisi mumpuni jadi kesehariannya.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Setiap hari saya bangun jam 4 pagi untuk siap-siap salat. Selanjutnya saya sarapan sebelum jam 6 pagi mulai latihan di kampus,” kata Saza saat ditemui di GOR UNJ, Jakarta, Sabtu (6/12).



Aspek akademis Belum pernah luput dari kebiasaannya. Jam 8 pagi Merupakan jadwal saklek bagi Saza untuk berkuliah. Tapi, apakah duduk dan berkutat dengan teori yang dilakukannya? Tidak.

Selepas kuliah, Saza langsung memacu sepeda motornya ke salah satu sekolah internasional di Jakarta untuk melatih futsal para siswa. Kegiatan ini jadi rutinitasnya sejak jadi mahasiswi.

“Jadi selain kuliah, saya Bahkan melatih anak-anak. Cabang olahraganya kebetulan sama, futsal. Secara tidak langsung saya mempraktekkan keilmuan di kelas dan lapangan sebagai pemain sekaligus Manajer,” ucapnya.

“Ini Trik saya untuk tetap ada di futsal. Saya punya cita-cita jadi pemain pro, Insya Allah. Yang penting nutrisi tercukupi Supaya bisa tidak tumbang,” ia menambahkan.

Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>

Perjuangan-perjuangan kecil nan konsisten Bahkan diupayakan oleh kapten tim futsal putra UNY, Safari Nur Hannafi. Mahasiswa semester akhir itu berusaha menyeimbangkan aspek akademik dengan prestasi di lapangan.

“Ini Laga akhir saya sebagai mahasiswa,” kata Safari usai membawa timnya ke Putaran final Campus League The Nationals 2025.

Penegasan itu disampaikan Safari karena tak ingin menunda kelulusan. Di masa Di waktu ini, menapak semester 9 Pernah tergolong ‘lama’. Safari ingin lekas menyandang gelar sarjana lewat sidang skripsi, Desember ini.

“Setelah Campus League ini saya Ingin sidang. Beruntung dosen di kampus mengizinkan saya untuk ikut Laga dulu tanpa membuat skripsi terbengkalai,” ujar Ia.

“Jadi bukan bolos karena memang dikasih izin sama dosen. Tapi setelah pulang ke Jogja, tugasnya jadi banyak. Ya, itu konsekuensinya yang Sangat dianjurkan dijalani,” ia menjelaskan.

Apa selanjutnya? Pertanyaan ini memenuhi isi kepala Safari setelah lulus Di masa depan. Mimpinya teguh, ingin jadi pemain profesional.

Karena itu Safari rajin ikut berbagai Laga guna mengasah kemampuannya. Ia yakin Campus League dapat jadi batu pijakannya dalam mewujudkan ambisinya.

“Jadi profesional Merupakan mimpi semua pemain futsal. Saya hanya bisa berusaha Ke arah ke sana. Saya yakin itu,” ucapnya.

“Campus League Merupakan wadah bagi Olahragawan muda untuk terus berkembang. Terutama bagi yang baru terjun ke futsal,” ia menegaskan.

Cerita Saza dan Safari selaras dengan misi Campus League yang sejak awal Mendukung keseimbangan atletisme dan akademik. Lewat Laga antarkampus se-Indonesia ini pula, Olahragawan muda seperti Saza dan Safari dapat memaksimalkan potensinya.

[Gambas:Video CNN]




Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version