Pesawat Voepass Jatuh di Permukiman Brasil, Seluruh 62 Penumpang Tewas


Jakarta, CNN Indonesia

Sebuah pesawat jatuh di negara bagian Sao Paulo, Brasil, menewaskan semua 58 penumpang dan empat awak pada Jumat (9/8).

Pesawat berjenis ATR 72-500 buatan Prancis ini dioperasikan maskapai penerbangan domestik Voepass. Pesawat jatuh di Kota Vinhedo, Sao Paolo, ketika dalam penerbangan dari Cascavel, negara bagian Parana selatan, ke bandara internasional Guarulhos Sao Paulo.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gambar yang disiarkan di media lokal menunjukkan sebuah pesawat besar menukik dengan kecepatan tinggi. Beberapa gambar lain menunjukkan kepulan asap tebal mengepul dari Tempat pesawat jatuh yang tampak seperti daerah permukiman.

“Tidak ada yang selamat,” kata pemerintah Kota Valinhos melalui pernyataan seperti dikutip AFP

Kota Vinhedo memiliki sekitar 76.000 penduduk dan terletak sekitar 80 kilometer (50 mil) di barat laut Sao Paulo.

Sebelum jumlah korban tewas resmi diumumkan, Pemimpin Negara Brasil Luiz Inacio Lula da Silva Sebelumnya lebih dulu mengumumkan bahwa tidak ada korban selamat dalam kecelakaan itu.

“Sebuah pesawat baru saja jatuh di kota Vinhedo di Sao Paulo, dengan 58 penumpang dan empat awak dan tampaknya semua orang tewas,” kata Lula di tengah pidatonya di Itajai di negara bagian Santa Catarina.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Voepass melaporkan kecelakaan pesawat ini “melibatkan penerbangan 2283.”

“Masih belum ada konfirmasi tentang bagaimana kecelakaan itu terjadi,” kata Voepass.

Saksi mata, Nathalie Cicari, melihat pesawat ketika jatuh. Ia tinggal di dekat Tempat kecelakaan.

“Saya Di waktu ini sedang makan siang, saya mendengar suara yang sangat keras di dekat sini,” katanya kepada CNN.

Cicari menggambarkan suara itu seperti dengung tetapi “jauh lebih keras.”

“Saya keluar ke balkon dan melihat pesawat berputar. Dalam hitungan detik, saya menyadari bahwa itu bukan gerakan normal untuk sebuah pesawat,” katanya lagi.

Cicari tidak terluka tetapi Sangat dianjurkan mengungsi dari rumahnya karena dipenuhi asap hitam akibat kecelakaan pesawat ini.

Tim pemadam kebakaran, polisi militer, dan Lini pertahanan sipil negara dikerahkan di lingkungan Capela, di Vinhedo.

Pesawat yang jatuh itu mencatat penerbangan pertamanya pada bulan April 2010, menurut situs web planespotters.net.

(rds)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA