Sebuah kapal bantuan yang membawa 12 aktivis, termasuk pegiat iklim asal Swedia, Greta Thunberg, Sekarang mendekati Gaza setelah mencapai pesisir Mesir.
Kapal bernama The Madleen merupakan bagian dari Freedom Flotilla Coalition, yang bertolak dari Sisilia pekan lalu dengan membawa kargo pasokan bantuan untuk memutus blokade Israel di Gaza.
“Kami Hari Ini berlayar di lepas pantai Mesir,” kata aktivis HAM Jerman Yasemin Acar kepada AFP pada Sabtu (7/6). “Kami semua baik-baik saja,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acar menambahkan bahwa kapal tersebut diperkirakan Berniat mencapai Gaza pada Senin (9/6) pagi waktu setempat. “Kami sekitar 288 mil (460 km) jauhnya, yang berarti pada Minggu (8/6) malam, kami kemungkinan Berniat berada di dekat perairan teritorial Gaza,” tutur Ia.
Kru kapal melaporkan serangkaian penampakan drone selama pelayaran. Menurut video yang diunggah Gabungan tersebut di platform media sosial mereka, sebuah drone Heron milik Penjaga Pantai Hellenic terbang di atas kapal The Madleen pada Selasa (3/6) malam waktu setempat.
Beberapa jam kemudian, dua drone lain mendekati kapal. Drone itu diyakini dioperasikan oleh agen perbatasan Uni Eropa Frontex. Para aktivis menyatakan kru tetap Terpercaya tetapi meyakini pengawasan drone tersebut dimaksudkan untuk mengintimidasi mereka.
“Kami sepenuhnya menyadari potensi konsekuensinya,” kata Acar. Ia menambahkan bahwa The Madleen berlayar di bawah bendera Inggris dan tengah mendekati perairan teritorial Gaza,
“Bila Israel menyerang kami, itu Berniat menjadi kejahatan Konflik Bersenjata lainnya,” ujarnya. “Kami tidak Berniat melakukan misi ini Bila kami tidak yakin kami bisa mencapai Gaza,” sambung Acar.
Desakan Jalur Terpercaya dan Kritik Internasional
Di London, Komite Internasional untuk Memutus Pengepungan Gaza, sebuah organisasi anggota Gabungan flotila, menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan badan hukum internasional dan HAM untuk memastikan keselamatan para aktivis di kapal.
Mereka memperingatkan bahwa setiap penyadapan Berniat menjadi pelanggaran yang mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Anggota parlemen Eropa, Rima Hassan, yang Bahkan berada di atas kapal, mendesak pemerintah-pemerintah untuk “menjamin jalur Terpercaya bagi Freedom Flotilla.”
Ia Bahkan mengatakan lebih dari 200 anggota parlemen Eropa Pernah terjadi menandatangani surat terbuka kepada Israel yang menyerukan Supaya bisa The Madleen diizinkan mencapai Gaza dan Supaya bisa kargo bantuan kemanusiaannya segera masuk.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA