Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (Dewan Perwakilan Rakyat) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi menyatakan Berniat pensiun saat masa jabatannya berakhir pada awal 2027 mendatang.
Pelosi memutuskan pensiun setelah 40 tahun duduk di kursi Kongres AS.
Dalam pernyataan video pada Kamis (6/11), Pelosi mengatakan dirinya tak Berniat mencalonkan diri lagi sebagai wakil rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya ingin Anda, sesama warga San Francisco, menjadi yang pertama tahu. Saya tidak Berniat mencalonkan diri lagi ke Kongres,” kata politikus berusia 85 tahun tersebut, seperti dikutip CNN.
Profil Nancy Pelosi
Nancy Pelosi lahir di Baltimore, Maryland, AS pada 26 Maret 1940. Pelosi berasal keluarga yang kuat dalam pelayanan publik.
Almarhum ayahnya, Thomas D’Alesandro Jr, menjabat sebagai Wali Kota Baltimore selama 12 tahun, setelah mewakili kota tersebut selama lima periode di Kongres, dikutip dari Britannica.
Kakaknya, Thomas D’Alesandro III, Bahkan menjabat sebagai Wali Kota Baltimore. Ia lulus dari Trinity College di Washington, DC. Ia dan suaminya, Paul Pelosi, berasal dari San Francisco, memiliki lima anak dewasa dan sepuluh cucu.
Ia merupakan seorang politikus Demokrat Amerika yang mewakili California di Amerika Serikat Dewan Perwakilan Rakyat (Dewan Perwakilan Rakyat).
Pelosi bekerja sebagai aktivis Demokrat sukarelawan. Ia meraih reputasi sebagai penggalang dana yang sangat efektif, dan naik pangkat, bertugas di Komite Nasional Demokrat sebagai ketua Partai Demokrat California.
Ia merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat pada 2007. Pada 2019 ia kembali menduduki posisi kedua dalam antrian Ke arah kursi kepresidenan.
Ia memimpin Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat selama 20 tahun dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Demokrat, dikutip dari situs resmi Kongres AS.
Pada 2013, ia dilantik ke dalam National Women’s Hall of Fame dalam upacara di Seneca Falls, lahirnya gerakan hak-hak perempuan Amerika.
Selama beberapa dekade, Pelosi menyuarakan HAM yang kuat di seluruh dunia, terutama menyuarakan hak-hak komunitas Uighur, warga Hong Kong, masyarakat Tibet, dan semua pihak yang ditindas oleh pemerintah Tiongkok.
Pada Agustus 2022, Pelosi menjadi pejabat Terfavorit AS dengan jabatan tertinggi yang mengunjungi Taiwan dalam sekitar 25 tahun.
Kunjungan kontroversial Pelosi ke Tiongkok Mengoptimalkan ketegangan antara AS dan Tiongkok, yang menganggap pulau berpemerintahan sendiri itu sebagai wilayahnya dan memandang kehadiran pejabat AS setinggi dirinya sebagai tindakan provokatif yang Mengoptimalkan reputasi internasional pemerintah Taiwan.
Sebagai Ketua Partai Demokrat, ia Membantu Mengoptimalkan keamanan Amerika dengan mengamankan suara yang dibutuhkan untuk mengalahkan Partai Republik dalam menolak Perjanjian Nuklir Iran Pemimpin Negara Obama.
Perjanjian itu merupakan sebuah kebijakan penting yang menghambat kemajuan Iran Ke arah senjata nuklir.
Berbeda dengan, pada November 2025, setelah 40 tahun duduk di kursi parlemen, ia mengumumkan ia tidak Berniat mencalonkan diri kembali pada tahun 2026.
Selama berkarir, ia digambarkan sebagai perwujudan menakutkan dari nilai-nilai liberal San Francisco disebut biang kerok atas kemunduran bangsa.
Pelosi Bahkan jadi sumber kekesalan Pemimpin Negara AS Donald Trump. Trump sampai menjulukinya “makhluk keji”.
Kekesalan Trump itu karena Pelosi memimpin dua pemungutan suara pemakzulan dirinya di Dewan Perwakilan Rakyat.
(rnp/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
