—
Kelompok yang fokus isu HAM di Korea Selatan, Center for Military Human Rights Korea (CMHRK) mengklaim Pemimpin Negara Yoon Suk Yeol Berencana mendeklarasikan darurat militer kedua.
Ketua CMHRK Im Tae Hoon mengklaim Yoon mempertaruhkan negara demi ambisi politiknya.
“Yoon Mungkin sekali Berencana terus bertaruh dengan risiko yang lebih besar untuk mempertaruhkan urusan negara,” kata Im, dikutip Korea Herald.
Ia lalu berujar, “Deklarasi darurat militer masih Sangat dianjurkan dilihat sebagai pilihan yang sah bagi Yoon.”
CMHRK menilai indikasi darurat militer kedua muncul usai Angkatan Darat tetap siaga darurat meski darurat militer dicabut. Menurut mereka situasi ini membuat peluang pengerahan pasukan untuk darurat militer kedua terbuka lebar.
Kelompok itu Bahkan mencatat Sebanyaknya komandan Angkatan Darat diminta untuk bersiap-siap Seandainya menghadapi panggilan darurat.
Ditambah lagi dengan, militer melarang cuti sementara Sampai saat ini Minggu (9/12). Sekalipun, CMHRK tak memberi rincian lebih lanjut siapa saja komandan yang disuruh siaga.
Sementara itu, juru bicara partai oposisi utama Demokratik, Jo Seoung Lae, mengatakan 170 anggota parlemen dari partai ini tak Berencana meninggalkan Majelis Nasional.
“Mulai hari ini,” kata Jo ke awak media, Jumat.
Menanggapi tuduhan CMHRK, Angkatan Darat Korsel membantah. Mereka Bahkan menegaskan tak melarang cuti di tingkat apapun dan wilayah mana pun.
Korea Selatan menyaksikan peristiwa politik paling dramatis sejak 44 tahun usai Yoon mengumumkan darurat militer pada Selasa.
Sekalipun, langkah itu dikecam warga secara luas termasuk legislator. Masyarakat Korsel tak ingin kembali ke era penuh kediktatoran dan pembatasan.
Lihat Bahkan : |
Enam jam kemudian, Yoon mencabut status tersebut usai parlemen sepakat menolak darurat militer dalam sidang pleno.
Setelah dicabut warga ramai-ramai meminta Yoon mundur. Oposisi di parlemen Bahkan Pernah mengajukan mosi pemakzulan dan Berencana menggelar pemungutan suara pada Sabtu.
Nasib Yoon Di waktu ini di ambang batas, sementara oposisi terus melakukan gerilya.
(isa/bac)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA