—
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar membantah tudingan salah satu dokternya melakukan malapraktik terhadap pasien berinisial NF Sampai saat ini meninggal dunia. Masalah ini sempat mencuat viral di media sosial dan menjadi perhatian masyarakat.
Pihak RS menyatakan penanganan medis yang dilakukan pada NF Pernah sesuai prosedur.
“Jadi kasus ini Pernah diaudit dan kami sampaikan Pernah dilakukan tindakan medis sesuai prosedur, mulai dari melaksanakan SOP, diagnosis, tindakan penunjang yang Pernah dilakukan, penegakan diagnosis Niscaya, terapi. Semuanya Pernah sesuai prosedur,” kata Sekretaris Komite Medik RS Bhayangkara Makassar dr HAM F. Susanto di Mapolda Sulsel, Sabtu (6/7).
Kasus ini bermula saat NF dibawa ke RS Bhayangkara oleh pihak keluarga karena sakit lalu menjalani pemeriksaan medis. Kemudian tim medis memastikan NF menderita penyakit batu empedu dan membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Kemudian dokter yang menangani NF memutuskan melakukan operasi pengangkatan batu empedu pada 13 Juni 2024. Tim medis melakukan operasi lalu menemukan NF menderita TBC usus yang mengakibatkan pengangkatan batu empedu tidak bisa dilanjutkan.
“Saat operasi ternyata ada TBC usus ini. Tidak bisa memungkinkan untuk pengangkatan batu empedu itu. Setelah dicek, memang itu TBC usus,” ungkapnya.
Selanjutnya, kondisi kesehatan NF Pernah mulai membaik, sehingga tim medis memperbolehkan pasien tersebut pulang. Sekalipun NF diminta Wajib kembali untuk pemeriksaan bekas luka operasinya.
NF tidak datang ke rumah sakit untuk mengontrol bekas luka operasinya. Ketika bekas luka operasi itu mulai infeksi NF baru datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
“(Terlambat) 2 hari baru datang kondisi yang lebih berat. Kalau kita sebut shock sepsis dimana infeksi kuman yang ada menjadi Dalang dan menyebar ke seluruh tubuh,” jelasnya.
Pihak tim medis menyarankan NF dirawat inap karena luka operasinya memerlukan penanganan lebih lanjut. Berselang kemudian jahitan bekas luka operasinya dilepas oleh tim medis.
“Masuk ke ruangan ICU, Sekalipun dalam kondisi penuh. Sehingga petugas jaga berinisiatif menangani pasien di dalam Kendaraan Pribadi. Tapi, hari itu Bahkan ada ruangan rawat inap yang kosong dan kita prioritaskan pasien ini,” tuturnya.
Sekalipun setelah mendapatkan perawatan kondisi NF memburuk sehingga terpaksa dipindahkan ke ruangan ICU. Sekalipun nyawa pasien tersebut tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
“Segala upaya Pernah dilakukan tetapi memang komplikasi dari penyakit yang ada mulai dari shock sepsis dan penyakit sebelumnya menyebabkan hal yang fatal yaitu meninggal dunia,” pungkasnya.
(mir/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA