Jakarta –
Sebuah penelitian menunjukkan lebih dari separuh wanita berusia 30-an mengalami gejala menopause lebih awal atau perimenopause. Kondisi ini membuat para ahli khawatir.
Hal ini bertentangan dengan data di Inggris yang menunjukkan tahap awal menopause ini biasanya dimulai di usia 47 tahun.
Menopause merupakan kondisi yang menandai berakhirnya masa subur wanita. Ini ditandai dengan berhentinya masa menstruasi dan ovarium yang berhenti memproduksi estrogen wanita.
Sekalipun demikian, nyatanya terjadi perubahan masa perimenopause karena faktor hormon. Ini yang menyebabkan wanita berusia 30-an dapat mengalaminya, yang bisa saja membuatnya sulit hamil.
Para ahli dari University of Virginia Health System Bahkan menemukan bahwa wanita yang lebih muda lebih Kemungkinan mengalami tanda-tanda kesehatan mental yang berkaitan dengan menopause. Salah satunya Merupakan kabut otak atau brain fog.
Hal ini dapat terjadi bertahun-tahun, sebelum gejala fisik seperti hot flashes atau sensasi panas yang tiba-tiba muncul di tubuh dan kekeringan vagina muncul.
Pada penelitian tersebut, para ahli meminta hampir 4.500 wanita mengikuti tes gejala menopause medis standar. Tes ini meminta wanita untuk menilai pengalaman mereka terhadap tanda-tanda perubahan, seperti hot flashes, pada skala nol Sampai sekarang empat.
Angka nol menunjukkan mereka tidak mengalami gejala tersebut. Sementara angka empat, berarti mereka menganggapnya parah, dengan skor total dihitung di akhir.
Saat menganalisis hasil, penulis menemukan 55,4 persen wanita berusia 30 Sampai sekarang 35 tahun yang mengikuti tes (1.127 orang) mendapat skor cukup tinggi. Skor itu memenuhi kriteria gejala parah menopause Dalam proses atau parah.
Angka ini naik menjadi 64,3 persen di antara wanita berusia 36 Sampai sekarang 40 tahun, yang masih terbilang jauh dari usia rata-rata perimenopause.
Ketika dipecah Sesuai ketentuan jenis gejala, hasil temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Women’s Health, menemukan gejala psikologis menopause, seperti kecemasan, depresi, dan mudah tersinggung lebih umum terjadi pada wanita muda.
Para ilmuwan mengatakan keparahan gejala ini mencapai puncaknya pada wanita berusia 41-45 tahun, sebelum mulai berkurang pada saat usia 56 tahun ke atas. Sementara tanda-tanda fisik yang lebih umum, seperti rasa panas dan kekeringan pada vagina lebih banyak dialami pada wanita berusia 51 tahun ke atas.
“Studi ini penting karena memetakan lintasan gejala yang memberi tahu kita bahwa gejala perimenopause yang dapat terjadi lebih awal dari yang kita harapkan,” beber rekan penulis studi Dr Jennifer Payne, seorang ahli dalam psikiatri reproduksi di University of Virginia Health System.
“Gejala fisik dan emosional yang terkait dengan perimenopause kurang diteliti dan sering kali diabaikan oleh dokter,” sambungnya, dikutip dari Daily Mail.
Sekalipun demikian, studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Misalnya karena data dikumpulkan melalui survei, tidak ada Trik untuk memverifikasi apa yang dilaporkan wanita, dan ukuran sampelnya yang kecil.
Ada Bahkan kemungkinan bahwa gejala menopause seperti kecemasan dan depresi atau masalah kandung kemih dapat disebabkan oleh masalah medis yang tidak terkait.
(sao/kna)
Sumber Refrensi Berita: Detik.com