Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyanjung Pemimpin Negara Amerika Serikat Donald Trump usai diberikan bantuan militer senilai US$4 miliar (sekitar Rp66 triliun).
Dalam pernyataan video, ia mengatakan Trump merupakan “teman Unggul” yang pernah dimiliki Israel di AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Donald Trump Merupakan teman Unggul yang pernah dimiliki Israel di Gedung Putih,” kata Netanyahu pada Minggu (2/3), seperti dikutip Al Jazeera.
Netanyahu menuturkan keputusan Trump mengirimkan Israel “semua amunisi yang ditahan” sebelumnya Pernah membuka jalan bagi Negeri Zionis menyelesaikan pertempuran dengan sekutu-sekutu Iran.
Amunisi yang ditahan itu merujuk pada keputusan Pemimpin Negara AS sebelumnya, Joe Biden, yang menyetop Sebanyaknya pasokan senjata ke Israel, salah satunya bom seberat 2.000 pon (907 kilogram), imbas pemboman di wilayah padat penduduk.
Menurut Biden, Israel Pernah berulang kali menyerang pusat-pusat permukiman di Gaza yang mengakibatkan banyak warga sipil terbunuh. Serangan itu pun menggunakan bom-bom yang dipasok oleh Washington.
Dikarenakan oleh itu, Biden pada Mei 2024 menghentikan pasokan senjata ke Israel, khususnya bom dengan daya ledak tinggi, Supaya bisa tak merugikan warga sipil Palestina.
Kendati begitu, pada Sabtu (1/3), AS menandatangani perintah untuk mempercepat bantuan militer ke Israel senilai Rp66 triliun. Ia Bahkan membatalkan embargo yang pernah diterapkan Biden untuk Israel.
Salah satu senjata yang dipasok AS pada kesempatan ini meliputi paket bom MK-84 seberat 907 kilogram, yang sebelumnya disetop pasokannya oleh Biden. Bom itu Pada saat ini Pernah diterima Israel di tengah gencatan senjata dengan Hamas.
Israel dan Hamas Baru saja menjalani gencatan senjata tiga fase sejak 19 Januari lalu.
Fase pertama berlangsung selama 42 hari, meliputi pertukaran sandera dan tahanan Sampai sekarang penghentian serangan.
Fase kedua diharapkan bisa mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel secara penuh dari Gaza. Fase kedua masih dalam tahap pembicaraan dan belakangan mandek karena Sebanyaknya syarat yang diajukan Israel.
Manakala fase kedua berhasil disepakati, Israel dan Hamas Akan segera melanjutkan fase ketiga yang mencakup pemulangan jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera serta implementasi rencana rekonstruksi Gaza.
(bac/blq)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA