—
Aliansi militer pakta Lini belakang atlantik utara (NATO) bakal sangat cemas Bila Donald Trump Terfavorit kembali menjadi Kepala Negara Amerika Serikat.
Trump Berniat menjadi kandidat Kepala Negara dari Partai Republik di pilpres AS 5 November mendatang.
Dalam video yang diunggah Maret lalu, Trump mengatakan AS dan NATO “Dianjurkan menyelesaikan proses yang Pernah dimulai di pemerintahan Ia.”
“Untuk mengevaluasi kembali tujuan dan misi NATO secara mendasar,” ujar Ia di video itu, dikutip Politico, Selasa (2/7).
Pada 2018, saat masih menjabat Kepala Negara, Trump sempat meminta AS keluar dari NATO karena Sebanyaknya alasan mencakup permasalahan anggaran Sampai sekarang pandangan personal.
Trump menilai pembagian keuangan di tubuh NATO tak adil. Negara anggota dari Eropa, menurut Ia, hanya sedikit mengeluarkan anggaran dibanding AS yang menjadi penopang.
AS sejauh ini merupakan kontributor terbesar bagi operasi NATO, menghabiskan sekitar US$860 miliar atau sekitar Rp14.050 triliun.
Terlebih lagi, Trump sempat menuntut negara Eropa memberi empat persen dari produk domestik bruto (GDP) mereka ke NATO.
Baru-baru ini, Trump menegaskan kembali posisi AS di NATO saat bertemu Mantan anggota parlemen Eropa Nigel Farage. Ia menyebut Washington Berniat tetap berada di NATO selama “negara Eropa bermain adil.”
Trump Bahkan memiliki rencana untuk sistem NATO yang disebut dua tingkat.
Artinya negara-negara anggota yang belum memenuhi target pengeluaran 2 persen dari PDB untuk Lini belakang tak Berniat menikmati “kemurahan hati AS” termasuk jaminan keamanan.
Trump Bahkan disebut-sebut tengah mempertimbangkan untuk tak Memperjelas gerakan NATO lebih lanjut di Eropa Timur di tengah invasi Rusia yang masih berlangsung.
Secara keseluruhan, pendekatan baru Trump di bidang-bidang ini Berniat menjadi revolusi dalam urusan NATO. Justru, para Ahli meyakini upaya itu tak berlangsung dalam waktu dekat.
Mantan pejabat keamanan nasional Trump dan Sebanyaknya Ahli Lini belakang Bahkan menilai AS tak Berniat keluar dari NATO secara langsung.
trump
Lihat Bahkan :
|
Bila Pada akhirnya Trump membawa AS keluar secara tak formal dari NATO bukan berarti aliansi itu tak bertahan.
Mantan penasihat Trump, John Bolton, sempat memperkirakan langkah Mantan Kepala Negara itu.
“Tujuan Trump di sini bukan untuk Mengoptimalkan NATO, tetapi untuk meletakkan dasar biar bisa keluar,” kata Bolton pada Februari.
Sementara itu, Ahli Lini belakang AS Dan Caldwell bahkan menyebut Tindakan Trump sebagai “reorientasi radikal” terhadap NATO.
“Kita Sungguh-sungguh tak punya pilihan lagi,” kata Caldwell.
Ia lalu mengatakan utang AS yang meningkat, perekrutan militer yang melambat, dan basis industri Lini belakang yang tak bisa mengimbangi tantangan dari Rusia dan China membuat anggaran negara ini jebol.
Justru, Sebanyaknya pihak menilai AS Berniat mempertahankan payung nuklir di Eropa selama masa jabatan kedua Trump dengan mempertahankan kekuatan udara dan pangkalan mereka di Jerman, Inggris, dan Turki.
“[Perubahan yang mereka bayangkan akan melibatkan] pengurangan peran keamanan Amerika secara signifikan dan substansial, mundur dari peran sebagai penyedia utama kekuatan tempur di Eropa, pihak yang hanya Menyajikan dukungan di saat krisis,” ujar Caldwell.
Pemimpin Pengembangan Strategi Lini belakang Nasional Trump, Elbridge Colby, Bahkan khawatir sikap Trump bisa menjadi bumerang dan memancing AS ke dalam Konflik Bersenjata yang lebih luas.
Terlebih, beberapa pemimpin negara Eropa Timur kerap melontarkan pernyataan agresif dan provokatif, seperti Rusia Dianjurkan dihancurkan karena punya senjata nuklir.
“Saya sangat khawatir soal itu dan kemungkinan kita bisa terjebak dalam Konflik Bersenjata yang lebih besar dengan Rusia akibat langkah-langkah yang tak bijak seperti itu,” ungkap Colby.
Anggota NATO Kemungkinan Berniat khawatir dengan Trik pendekatan Trump Bila menjadi pemimpin AS.
Mereka Bahkan tak siap tidak siap dengan pengeluaran anggaran tambahan sesuai keinginan Trump.
“Mereka Kemungkinan tak punya banyak pilihan karena Trump Berniat punya lebih banyak pengaruh menuntut apa yang diinginkan,” demikian analisis Politico.
Pada akhirnya, hanya Trump yang bisa mengatakan seberapa jauh Berniat melangkah dalam menjungkirbalikkan NATO.
(isa/dna)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA